Jakarta –
Setelah lima tahun pasca COVID-19, China kini mencatat lonjakan kasus infeksi virus pernapasan lain yakni human metapneumovirus (hMPV).
Otoritas kesehatan di seluruh dunia ikut menyoroti wabah tersebut dan kembali menekankan peningkatan tindakan kebersihan seperti mengenakan masker wajah dan mencuci tangan sesering mungkin, terlebih pasca melakukan perjalanan ke tempat asal wabah.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional di China telah menetapkan protokol untuk pelaporan laboratorium serta verifikasi kasus.
Data dari 16-22 Desember menunjukkan peningkatan infeksi pernapasan akut, termasuk hMPV, terutama di provinsi utara. “Kasus-kasus terkini sebagian besar melibatkan mereka yang terpapar berada di usia di bawah usia 14 tahun,” menurut Reuters.
“Siaran pemerintah CCTV mengonfirmasi bahwa infeksi pernapasan musim dingin ini sebagian besar disebabkan oleh virus influenza, dengan hMPV juga ikut berkontribusi,” CDC menambahkan.
Kabarnya, virus tersebut pertama kali terdeteksi pada 2001 oleh peneliti Belanda dalam sampel aspirasi nasofaring dari anak-anak dengan infeksi pernapasan, disebabkan oleh patogen yang tidak diketahui.
Minggu lalu, badan pengendalian penyakit China mengatakan mereka sedang menguji coba sistem pemantauan untuk pneumonia yang tidak diketahui asalnya. Menurut laporan Reuters, kasus penyakit pernapasan diperkirakan akan meningkat selama musim dingin.
Apa saja gejala infeksi hMPV?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC China) mencatat sejumlah gejala yang kerap ditemui.
“Gejala-gejalanya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi. Kasus yang parah dapat mengakibatkan bronkitis atau pneumonia, terutama di kalangan bayi, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.”
Badan tersebut lebih lanjut mencatat mereka memiliki kondisi paru-paru yang sudah ada sebelumnya, seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emfisema, berisiko lebih tinggi terkena hasil yang parah.
Next: Bagaimana virus hMPV menyebar?
Simak Video “Video: Respons China ke WHO soal Tudingan Tutupi Data Asal-usul COVID-19”
[Gambas:Video 20detik]