Jakarta: Pernahkah kamu mendengar apa itu uang fiat? Padahal, mata uang fiat sering lho kita temukan dimana-mana.
Mata uang ini bahkan menjadi mata uang resmi di dunia dan digunakan sebagai alat pembayaran.
Melansir OCBC, artikel ini akan memberikan penjelasan jelas mengenai uang fiat.
Apa itu uang fiat
Uang fiat merupakan mata uang yang tidak memiliki nilai intrinsik, tetapi dalam perekonomian menjadi alat pembayaran resmi.
Mata uang fiat dikontrol penuh oleh pemerintah atas percetakan dan regulasi uang fiat, memungkinkan mereka untuk mengelola kebijakan moneter lebih fleksibel.
Nilai mata uang fiat ditentukan oleh supply dan demand, serta stabilisasi pemerintah yang menerbitkannya.
Fungsi uang fiat
Berikut ini beberapa fungsi dari uang fiat yaitu:
Alat pembayaran yang sah (Medium of exchange)
Kamu dapat menggunakan uang fiat dalam pembayaran barang dan jasa tanpa harus menukarkannya dengan barang lain, layaknya transaksi barter. Cukup dengan mengeluarkan uang kertas sebesar harga barang/jasa yang ditentukan.
Sebagai satuan hitung (Unit of account)
Suatu uang dikategorikan sebagai fiat jika bisa dijadikan ukuran nilai suatu barang, jasa maupun transaksi lain. Dalam memproduksi barang, kamu bisa menentukan harga dengan nominal tertentu.
Menyimpan nilai (Store of value)
Uang fiat dapat kamu gunakan untuk menyimpan kekayaan. sehingga, di masa depan kamu bisa melakukan berbagai transaksi dengan uang tersebut. Atau bisa kita sebut sebagai investasi.
Kelebihan dan kekurangan uang fiat
Beberapa kelebihan dari uang fiat yaitu:
Dapat diterima secara luas oleh masyarakat untuk membeli semua jenis produk. Serta bisa dilakukan tukar menukar antar mata uang fiat di dunia.
Bentuk fisik uang berupa kertas yang membuatnya lebih praktis untuk disimpan.
Pemerintah lebih muda mencetak uang baru dan meningkatkan jumlah beredarnya.
Beberapa kekurangan uang fiat yaitu:
Rentan terhadap inflasi, daya beli terhadap produk atau jasa bisa saja jatuh dalam jangka waktu singkat.
Bank sentral yang berperan sebagai pemasok tunggal menimbulkan adanya monopoli pasokan. Jika bank sentral terlalu banyak mencetak uang, maka akan terjadi hiperinflasi, dan menyebabkan nilai uang fiat tidak berharga.
Contoh uang fiat
Contoh nyata mata uang fiat adalah uang kertas yang kita gunakan sehari-hari. Contoh lainnya seperti:
Rupiah Indonesia (IDR)
Euro (EUR)
Dolar Amerika Serikat (USD)
Pound Sterling (GBP)
Yen Jepang (JPY)
Itu lah informasi mengenai uang fiat. Semoga artikel ini berguna ya. (Ridini Batmaro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)