Menag Nasaruddin Umar Akan Beri Sambutan di Haul Ke-15 Gus Dur
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Agama RI,
Nasaruddin Umar
dijadwalkan memberikan sambutan dalam haul atau peringatan ke-15 wafatnya Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024).
Putri Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan, Nasaruddin Umar akan hadir sebagai perwakilan pemerintah.
“Yang khusus diundang memang Pak Nasaruddin Umar tahun ini, untuk memberikan sambutan mewakili pemerintah,” ujar Yenny dalam keterangan pers, Sabtu.
Yenny mengatakan, Nasaruddin Umar adalah sosok yang dikenal baik oleh keluarga Gus Dur.
Nasaruddin Umar dianggap tak hanya sebagai pejabat negara, tetapi juga kerabat yang dekat dengan sosok Gus Dur.
“Pak Nasar adalah kawan baik dari keluarga, sehingga ada titik temu di sana, jadi bukan cuma sekadar hanya tokoh pejabat saja,” imbuh dia.
Selain Nasaruddin Umar, ada sejumlah tokoh politik yang akan hadir di acara tersebut. Salah satunya adalah Pramono Anung.
Adapun
haul Gus Dur
tahun ini mengangkat tema “Menajamkan Nurani, Membela Yang Lemah”.
“Pembelaan terhadap mereka yang lemah lalu juga penajaman nurani kita ini juga sebetulnya adalah sebuah pesan yang ingin kita sampaikan,” kata Yenny.
Dia menyebut, masih banyak terjadi masalah-masalah di masyarakat kelas bawah yang ditinggal seorang diri.
Banyak terjadi peristiwa tindakan intimidasi, penganiayaan, bahkan pembunuhan di luar hukum yang justru dilakukan oleh aparat penegak hukum.
Yenny mengutip data dari Amnesty Internasional Indonesia yang menyatakan terjadi 116 kasus penganiayaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
“Hal-hal semacam ini tentu menjadi perhatian kita semua, dan kita memberikan penekanan bahwa hal-hal semacam ini tidak boleh diterima,” imbuh dia.
Rangkaian acara akan diisi dengan pembacaan tahlil, yasin, sholawatan, lalu ada tausiyah dan sambutan dari sahabat Gus Dur.
Yenny juga menjelaskan, Gus Dur adalah titik temu dan ruang perjumpaan dari seluruh golongan masyarakat.
Sebab itu, haul Gus Dur terbuka untuk umum dan banyak masyarakat non muslim yang hadir dan merasa diterima di acara tersebut.
“Inilah semangat yang ingin selalu kita usung, karena di sini tidak hanya untuk satu kalangan saja, tetapi untuk semua kalangan,” tandas Yenny.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.