Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

17 January 2024, 3:00

TEMPO.CO, Jakarta – Liberia merupakan negara di sepanjang pantai Afrika bagian barat. Permukaan Negara Liberia meliputi dataran pantai yang rendah dan berpasir hingga perbukitan dan dataran tinggi yang terbelah lebih jauh ke pedalaman. Negara ini memiliki hutan hujan lebat yang kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Dilansir dari Britannica, Liberia merupakan satu-satunya negara kulit hitam di Afrika yang tidak pernah menurut oleh pemerintahan kolonial dan merupakan republik tertua di Afrika. Maka dari itu, untuk didirikannya budak AS yang dibebaskan oleh American Colonization Society, yang kemudian mendirikan koloni di Tanjung Mesuradi pada 1821. Setelah itu, pada 1824 wilayah tersebut nama Liberia dan pemukiman utamanya diberi nama Monrovia, yang merupakan ibu kota hingga saat ini. Menyatakan kemerdekaan dengan memproklamasikan pada tahun 1847, Liberia memperluas perbatasan. Negara ini relatif stabil sampai pemberontakan pada 1898 terjadinya peningkatan hingga menjadi perang saudara yang merusak pada tahun 1990an dan tidak sepenuhnya berhenti sampai tahun 2003.Hingga pada akhirnya diadakan pemilu pasca-konflik pertama di Liberia pada 2005, dan sejarah mencatat terpilihnya Ellen Johnson Sirleaf sebagai anggota Partai Demokrat. Beliau merupakan wanita pertama yang terpilih menjabat sebagai kepala negara di benua Afrika. Negara Liberia perbatasan dengan Sierra Leone di barat laut. Di bagian utara ada perbatasan dengan Guinea. Sementara di bagian timur ada perbatasan Pantai Gading. Serta di bagian selatan dan barat, Liberia perbatasan dengan Samudra Atlantik. Liberia memiliki wilayah fisiografis yang sejajar dengan pantai. Dataran pesisir memiliki panjang sekitar 350 mil sama dengan 560 km, dan membentang hingga 25 mil sama dengan 40 km ke daratan.Memiliki dataran rendah dan berpasir, dengan pantai sepanjang berkilo-kilometer yang dikelilingi oleh laguna dan rawa bakau, dan beberapa tanjung yang berbatu. Terdapat banyak gunung yang menjulang tinggi, dan sebagian besar wilayah cocok untuk pertanian dan perkebunan, Di balik perbukitan, sebagian besar pedalaman ini negara ini merupakan dataran tinggi dengan pegunungan rendah tersebar. Iklan

Iklim negara Liberia terutama di pesisir pantai memiliki suhu yang hangat dan lembab sepanjang tahun, kemudian didominasi oleh musim kemarau pada November hingga April dan biasanya musim hujan pada bulan Mei hingga Oktober. Yang berdebu dan kering, angin gurun bertiup dari Sahara ke pantai pada Bulan Desember, menghilangkan kelembaban relatif yang tinggi. Tidak hanya itu deforestasi dan kekeringan di Sahel tidak sedikit telah mempengaruhi iklim, memperpanjang musim kemarau hampir sebulan di beberapa daerah. Sementara suhu rata-rata tahunan berkisar antara 18 derajat celcius dan di dataran tinggi utara mencapai 27 derajat celcius. Liberia memiliki vegetasi yang selalu hijau di sepanjang tahun. Berbagai pohon seperti kayu ulin merah, kayu camwood, whismore, jati, dan mahoni yang cukup bernilai tinggi. Namun, hidup berdampingan dengan spesies lain sehingga menghambat kemudahan panen. Pohon yang memiliki nilai adalah karet, kakao, kopi dan palem rafia. Hutan hijau Liberia dulunya penuh dengan hewan seperti monyet, simpanse, antelop kecil, kuda nil kerdil, dan trenggiling. Namun, beberapa dari mereka sudah terancam penuh, hewan-hewan ini bersamaan dengan gajah, sapi hutan (kerbau bertanduk pendek), dan macan tutul yang sudah terancam penuh, diburu untuk dimakan selama perang saudara: populasi mereka pulih. Memiliki aneka reptil, termasuk tiga jenis buaya dan setidaknya delapan ular berbisa.Pilihan editor: Presiden Perempuan Pertama Liberia, Berikut Perjalanan Ellen Johnson Sirleaf

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi