Membangun Ekosistem Ekonomi Syariah, Penuh Peluang dan Tantangan

18 March 2024, 16:50

SEMARANG, suaramerdeka.com – Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi untuk turut andil dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah. Namun untuk membangun ekosistem ekonomi syariah, penuh peluang dan tantangan. Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara menuturkan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam industri ekonomi syariah. Baca Juga: Pemilu 2024: 120 Nama Caleg Ini Lolos DPRD Jawa Tengah Metode Sainte Lague Rekapitulasi KPU Provinsi
Namun, penetrasi ekonomi syariah di indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. ”Oleh sebab itu, mari membangun ekosistem ekonomi syariah disini. Karena peluangnya masih besar,” tuturnya saat talk show ”Membangun Ekosistem Ekonomi Syariah di Jawa Tengah: Peluang dan Tantangan” di Semarang, 17 Maret 2024.

Dikatakannya, Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi untuk turut andil dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah. Baca Juga: Meski Ada Genangan Banjir di Depan RSI Sultan Agung Semarang, Sejumlah Kendaraan Nekat Melintas Berbagai industri berbasis syariah sudah mulai bertumbuh. Seperti, perbankan syariah, produk fashion, kuliner halal, pariwisata syariah dan masih banyak lagi. ”Namun, penetrasi ekonomi syariah masih kecil. Masih tertinggal dengan negara lain yang lebih dulu memakai ekosistem ini,” ujarnya. Baca Juga: Anti Gagal! Cara Membuat Ketupat Mudah Hanya Dalam 30 Menit, Pas Banget Buat Lebaran Ketua Alisa Khadijah ICMI Jateng Zakiah Joban menambahkan, prospek ekonomi syariah di provinsi ini di antaranya juga terlihat dari sektor pariwisata. Ia menilai munculnya Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 40 Tahun 2023 tentang pariwisata ramah muslim menjadi indikator bahwa ekonomi syariah tumbuh pesat. Pergub pariwisata ramah muslim menjadi indikator bahwasannya pertumbuhan ekonomi syariah sudah sangat signifikan. Baca Juga: Bulan Mei Diprediksi Jadi Awal Musim Kemarau di Jawa Tengah, Ini Kata BMKG Halal sudah menjadi gaya hidup, bukan hanya Indonesia yang mayoritas muslim, tetapi negara-negara non muslim pun sudah mulai menikmati berbagai layanan-layanan berbasis syariah. ”Ini menjadi potensi besar bagaimana Indonesia termasuk Jawa Tengah bisa merebut pangsa pasar dalam negeri. Sehingga dibutuhkan kolaborasi semua pihak, mulai perbankan, pemerintah, komunitas, asosiasi, pendidikan dan pelatihan syariah, dan sebagainya,” terangnya. Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum (IKAFH) Undip Jateng Luhut Sagala mengatakan, dari komunitas profesi ia menyebut mau tidak mau harus memiliki bekal pengetahuan terkait syariah. Baca Juga: Korlantas Siapkan Pompa Air Antisipasi Genangan Air di Beberapa Titik Ruas Jalan Tol saat Mudik, Terutama di Jawa Tengah Terlebih kata dia, pertumbuhan ekonomi syariah sudah tumbuh pesat. “Sekarang pertumbuhan ekonomi syariah itu secara statistik sudah jauh lebih besar dari pertumbuhan ekonomi konvensional. Dari aspek industri keuangan, itu pertumbuhannya cukup besar terlihat dari banyaknya lembaga pembiayaan syariah,” ujarnya.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi