Jakarta –
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan kelompok pemberontak Houthi bahwa mereka “akan membayar harga yang mahal” setelah Israel melancarkan serangan di Yaman. Serangan itu sebagai respons atas serangan rudal dari kelompok bersenjata di Yaman tersebut.
“Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi lengan terakhir yang tersisa dari poros kejahatan Iran,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12/2024).
“Houthi sedang belajar dan akan belajar dengan cara yang sulit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu,” imbuhnya.
Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Israel Katz bersumpah bahwa “tangan panjang” Israel akan mencapai para pemimpin gerakan Houthi.
Serangan udara Israel di Yaman menewaskan sembilan orang, kata Al Masirah TV, outlet berita televisi utama yang dijalankan oleh Houthi yang berpihak pada Iran. Serangan itu juga menargetkan dua pembangkit listrik pusat di selatan dan utara ibu kota, Sanaa, imbuh Al Masirah TV.
“Saya peringatkan para pemimpin organisasi teroris Houthi: tangan panjang Israel juga akan menjangkau Anda,” kata Katz dalam sebuah postingan di media sosial X.
“Siapa pun yang mengangkat tangan melawan negara Israel, tangannya akan dipotong; siapa pun yang menyakiti, akan disakiti tujuh kali lipat,” imbuhnya.