Megawati Sebut Indonesia-Uzbekistan Terhubung Lewat Bung Karno-Imam Al Bukhari Nasional 16 April 2025

Megawati Sebut Indonesia-Uzbekistan Terhubung Lewat Bung Karno-Imam Al Bukhari
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 April 2025

Megawati Sebut Indonesia-Uzbekistan Terhubung Lewat Bung Karno-Imam Al Bukhari
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden ke-5 RI
Megawati Soekarnoputri
menyebut
Indonesia
dan
Uzbekistan
memiliki keterikatan sejarah yang kuat melalui tokoh besar masing-masing bangsa, yakni Soekarno dan
Imam Al Bukhari
.
Pernyataan itu disampaikan Megawati dalam sambutannya saat menghadiri pertunjukan teater yang mengangkat sejarah Bung Karno dan Imam Bukhari di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (15/4/2025) malam.
“Dengan penuh rasa bahagia, saya berdiri di hadapan Anda semua dalam sebuah momen yang istimewa ini. Momen yang tidak hanya mempertemukan dua bangsa yang berjauhan secara geografis, Indonesia dan Uzbekistan, tetapi juga mempertemukan dua warisan besar peradaban dua bangsa dalam satu panggung,” ujar Megawati.
“Yaitu warisan intelektual Islam oleh Imam Bukhari dan warisan kepemimpinan bangsa dan dunia oleh Bung Karno,” imbuh dia.
Megawati menilai pertunjukan tersebut bukan sekadar karya seni, tetapi juga jembatan sejarah antardua bangsa.
Sebab, hasil kolaborasi antara seniman Indonesia dan Uzbekistan ini mampu menghidupkan kembali semangat sejarah yang menyatukan kedua negara.
“Seni dapat menjadi penghubung antara sejarah dan jiwa antarbangsa,” ucap Megawati.
Dalam pidatonya, Megawati mengenang peristiwa bersejarah pada 1956, ketika Bung Karno melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet.
Saat itu, Soekarno meminta secara khusus kepada Presiden Uni Soviet agar dapat berziarah ke makam Imam Al Bukhari.
Permintaan itu sempat menuai penolakan karena pemerintah Uni Soviet saat itu tengah menekan eksistensi keagamaan.
Namun, Soekarno bersikeras untuk tetap melaksanakan niatnya.
“Kalaupun harus naik kereta api sendiri, saya akan tetap pergi. Saya akan tetap ziarah ke makam Imam Bukhari,” kata Megawati menirukan ucapan Bung Karno saat itu.
Megawati mengatakan, niat ziarah Bung Karno adalah wujud dari keyakinan spiritual dan kewibawaan politiknya sebagai pemimpin bangsa.
Langkah tersebut pun menjadi momentum penting yang mendorong pemerintah Uni Soviet saat itu untuk merawat kembali situs makam Imam Al Bukhari.
Kini, kompleks ziarah yang terletak sekitar 25 kilometer dari Kota Samarkand, Uzbekistan, telah menjadi destinasi wisata religi yang penting bagi umat Islam di seluruh dunia.
“Dari langkah kecil itu lahirlah perubahan besar. Pemerintah Uni Soviet mulai membuka kembali pintu terhadap warisan Islam di Asia Tengah. Imam Bukhari pun kembali hadir dalam kesadaran umat,” ungkap Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengungkapkan bahwa dirinya diundang kembali ke Uzbekistan untuk meresmikan taman yang akan menjadi simbol persahabatan antara kedua negara.
“Mereka meminta saya untuk membuat yang namanya sebuah taman, untuk menjadikan taman itu sebagai sebuah peristiwa persahabatan antara Indonesia dengan Uzbekistan,” kata Megawati.
Ketua Umum PDI-P itu berharap kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan, terutama di bidang budaya dan sejarah, dapat terus diperkuat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.