Jakarta –
Usai berpuasa Ramadan dan merayakan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam diberi kesempatan untuk memperoleh pahala lewat ibadah sunnah puasa Syawal. Muslim yang berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka akan mendapatkan pahala seperti puasa selama setahun penuh.
Selain mendapatkan pahala, muslim juga bisa merasakan sejumlah manfaat kesehatan dari berpuasa Syawal. Spesialis gizi klinis dr Gaga Irawan Nugraha, SpGK, MGizi, sangat menganjurkan puasa Syawal untuk mereka yang khawatir akan dampak negatif mengonsumsi makanan khas lebaran.
“Kalau bisa saya sarankan shaum sunnah, nyawalan (puasa 1 Syawal). Kenapa harus nyawalan? Untuk tadi agar tidak cepat naik kolesterol, tidak cepat naik berat badan gitu kan, gimana agar tidak kaget,” ujarnya dr Gaga kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Menurut dr Gaga, puasa Syawal dapat membantu mencegah lonjakan kolesterol dan berat badan yang cenderung naik setelah periode konsumsi makanan berat saat lebaran. Apalagi, keinginan “balas dendam” terkadang membuat seseorang kehilangan kendali dan kalap saat menyantap makanan.
“Justru dengan nyawalan ini kita akan menahan peningkatan berat badan dan kolesterol,” imbuhnya.
Puasa Syawal dapat dilakukan selama enam hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu dari 2 hingga 7 Syawal. Tahun ini, puasa syawal bisa dimulai dari Rabu, 2 April 2025.
Meskipun begitu, puasa Syawal dapat dilakukan secara terpisah sesuai kepercayaan masing-masing.
(ath/kna)