Mas Dhito Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Kediri Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Mas Dhito Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Kediri Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Kediri (beritajatim.com) – Bandara Dhoho Kediri dipastikan kembali beroperasi mulai 10 November 2025 setelah beberapa bulan tidak melayani penerbangan.

Kabar menggembirakan ini disampaikan langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana pada Jumat (24/10/2025), yang menyebut bahwa maskapai Super Air Jet akan menjadi operator pertama yang melayani penerbangan reguler dari dan menuju bandara tersebut.

“Tadi pagi saya mendapat kabar, mulai tanggal 10 November Bandara Dhoho Kediri yang selama ini dinanti-nanti akan mulai beraktivitas kembali,” ujar Hanindhito atau yang akrab disapa Mas Dhito.

Penerbangan reguler tersebut akan melayani rute Jakarta (CGK) – Kediri (DHX) dan sebaliknya, dengan jadwal tiga kali seminggu, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Adapun waktu keberangkatan dari Jakarta ke Kediri dijadwalkan pada pukul 10.20 WIB, sementara penerbangan dari Kediri ke Jakarta dijadwalkan pukul 12.30 WIB.

Mas Dhito berharap, kembalinya operasional Bandara Dhoho akan membawa dampak positif bagi perekonomian wilayah Kediri dan sekitarnya, termasuk Tulungagung, Blitar, Nganjuk, dan Trenggalek. “Semoga ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi Kabupaten Kediri dan kota/kabupaten sekitar,” ujarnya.

Kabar mengenai aktifnya kembali Bandara Dhoho tersebut juga dibagikan Mas Dhito melalui akun media sosial pribadinya, dan langsung mendapat respon hangat dari masyarakat. Dalam waktu satu jam sejak diunggah, postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 25 kali dan dipenuhi komentar antusias dari warganet.

“Finally, akhirnya nggak perlu jauh-jauh ke Sby. Mantab,” tulis salah satu pengguna media sosial yang menyambut baik kabar tersebut. Banyak warganet lain juga berharap agar Bandara Dhoho nantinya menambah rute penerbangan ke berbagai kota besar lainnya.

Dengan beroperasinya kembali Bandara Dhoho Kediri, masyarakat di wilayah Karesidenan Kediri dan selatan Jawa Timur kini memiliki alternatif transportasi udara yang lebih efisien menuju ibu kota. Kehadiran penerbangan Super Air Jet ini diharapkan memperkuat konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan yang dikenal sebagai Bumi Panjalu tersebut. [ADV PKP/nm]