Mangkrak 17 Tahun, Pipa Cirebon-Semarang I Siap Salurkan Gas

21 August 2023, 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah mangkrak 17 tahun, akhirnya proyek pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I ruas Semarang-Batang telah rampung dan statusnya saat ini dinyatakan siap menyalurkan gas atau “Ready for Gas In”.
Status tersebut resmi dinyatakan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji bertepatan dengan HUT ke-78 RI, Kamis (17/08/2023).
Tutuka mengatakan, proses selanjutnya adalah pelaksanaan commissioning atau uji coba penyaluran gas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pipa Cisem Tahap I telah selesai dan “ready for gas in” bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-78. Selesainya Pembangunan Pipa Cisem I yang bertepatan dengan HUT RI ini semoga dapat menjadi momentum untuk membangkitkan kita memberikan layanan energi murah dengan membangun infrastruktur energi dalam hal ini, infrastruktur pipa gas yang dibiayai oleh pemerintah,” kata Tutuka seusai melaksanakan apel Upacara HUT ke-78 RI di Stasiun ESDM – Proyek Pembangunan Pipa Transmisi Gas Cirebon – Semarang (Cisem) Tahap I Ruas Semarang-Batang di Semarang, Kamis (17/8/2023).
Tutuka berharap, gas yang akan mengalir melalui Cisem Tahap I selain dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan industri juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat melalui jaringan gas kota (jargas).
“Kami mengharapkan bahwa apa yang telah dilakukan berhasil sampai saat ini itu bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya. Bagi yang berkepentingan ya, salah satunya adalah industri. Industri sini di kawasan industri Kendal dan Batang. Selain untuk industri, sebagian juga dimanfaatkan untuk jargas jaringan gas di wilayah yang dilewati ini,” tuturnya.
Tutuka menambahkan, pipanisasi yang terbangun saat ini baru tersambung dari Semarang hingga ke Batang, direncanakan ke depan akan diteruskan dan tersambung hingga ke Cirebon.
“Sementara hanya tersambung Semarang sampai Batang, ke depan kami sangat berharap dapat tersambung lagi hingga ke Cirebon dan Kandang Haur, dengan demikian maka tersambung pipanisasi gas bumi dari Jawa Timur hingga ke Jawa Barat dan bahkan lebih lagi ke Sumatera,” jelasnya.
Pembangunan Pipa Cisem Tahap I ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri. Penyaluran gas bumi melalui pipa transmisi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas gas bumi yang sebagian besar berasal dari lapangan gas di Jawa Timur dapat sampai ke wilayah Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan industri yang sedang berkembang.
Sebagai informasi, Proyek Pipa Cisem Tahap I merupakan proyek pembangunan jalur pipa transmisi gas 20 inci sepanjang +-60 km mulai dari Semarang hingga ke Batang. Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas menginisiasi pembangunan ini untuk memenuhi kebutuhan gas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 39,42 MMSCFD dari 26 perusahaan hingga tahun 2026, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan proyeksi kebutuhan gas 25,83 MMSCFD dari 14 perusahaan di KITB Fase I hingga tahun 2028, serta memenuhi kebutuhan gas kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang pipa transmisi Cisem tahap I.

Seperti diketahui, proyek pipa gas transmisi Cirebon-Semarang ini sudah dinanti-nanti sejak belasan tahun lalu, tepatnya 17 tahun lalu. Sebelumnya, PT Rekayasa Industri (Rekind) yang telah ditunjuk sejak 2006 untuk membangun proyek pipa gas transmisi ini tak kunjung mengerjakan proyek ini, malah akhirnya menyatakan mundur dari proyek ini pada Oktober 2020 lalu.
Setelah Rekind menyatakan mundur pun masih ada isu lain yang menyebabkan proyek ini masih terlantar. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menginginkan agar proyek ini jatuh kepada pemenang kedua saat lelang dilakukan pada 2006 lalu, yakni PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR).
Harapan BPH Migas itu dipupuskan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam surat keputusannya yang ditujukan kepada BPH Migas pada 1 April 2021 yakni surat Nomor T-133/MG.04/MEM.M/2021 menyatakan bahwa “Sesuai Pasal 3 dan Pasal 4 PP No. 36 Tahun 2004 bahwasannya untuk membangun pipa gas bumi ruas transmisi Cirebon-Semarang dilaksanakan dengan skema APBN.”
Gas bumi yang akan dialirkan melalui pipa gas Cisem bersumber dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (Wilayah Kerja Blora), Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana – Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).
Kementerian ESDM mengambil alih proyek ini dan menganggarkan Rp 1,14 triliun untuk pembangunan proyek pipa gas transmisi ini pada 2022. Pipa Gas Cisem akan dialiri oleh gas bumi yang berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru, Wilayah Kerja (WK) Blora, Long Term Plan (LTP) WK Cepu (lapangan Cendana – Alas Tua), dan WK Tuban (lapangan Sumber-2).
Adapun untuk Pipa Cisem tahap 2 yakni ruas Batang-Cirebon diperkirakan baru akan rampung satu setengah tahun lagi. Menteri ESDM Arifin Tasrif sempat mengungkapkan bahwa keseluruhan proyek transmisi gas Cirebon-Semarang ini, termasuk tahap 2, diperkirakan rampung sekitar akhir 2024-awal 2025.
Pipa Cisem Tahap 2 yang memiliki ruas Batang-Cirebon hingga Kandanghaur Timur memiliki panjang 240 kilo meter (km).

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Siap-Siap Industri Batang Bakal ‘Kebanjiran’ Gas!

(wia)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi