Jakarta: Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggagas inisiatif strategis untuk memberdayakan generasi milenial dan koperasi wanita dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program itu masuk dalam Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Asta Cita sejalan dengan cita-cita koperasi. Semuanya bermuara pada ekonomi kerakyatan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi bersama koperasi,” kata Ketua Umum Dekopin, Nurdin Halid, dikutip dari Antara, Sabtu, 21 Desember 2024.
Nurdin berharap, melalui program bertajuk Koperasi Maju, Muda, Berkarya, Dekopin mampu memberikan dampak nyata terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan, terutama melalui distribusi bahan pokok, pupuk, serta hilirisasi produk.
“Kita butuh Sentuhan para pemuda desa, kaum milenial,” ujar Nurdin yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Koperasi dan UMKM.
Dia menambahkan program Koperasi Maju, Muda, Berkarya itu tidak hanya bertujuan meningkatkan aktivitas ekonomi, tetapi juga dirancang agar menarik minat anak muda terhadap koperasi.
Koperasi sudah siap
Saat ini, berbagai koperasi di bawah naungan Dekopin telah terlibat dalam persiapan program MBG. Nurdin memberi contoh Induk Koperasi Pesantren (Inkopontren) dan Induk Koperasi Wanita Indonesia telah berkontribusi dengan menyediakan sejumlah titik dapur.
Dekopin, lanjut dia, juga akan menggerakkan para peternak ayam petelur dan pedaging untuk menjadi sumber utama penyokong program MBG. Ia berharap masyarakat lebih banyak menjadi anggota koperasi ketimbang mengembangkan jumlah koperasi yang telah ada.
Saat ini, jumlah anggota koperasi sekitar 27 juta anggota di seluruh Indonesia. Jumlah ini diharapkan terus bertambah dan diarahkan menjadi anggota koperasi konsumen, simpan pinjam, maupun koperasi di sektor riil.
Harus transparan
Sementara itu, saat menghadiri Pembukaan Munas Dekopin, Wakil Ketua Umum Bidang Transformasi Teknologi dan Digital Kadin Indonesia Teguh Anantawikrama menyampaikan harapannya agar koperasi dapat lebih transparan.
“Pengelolaannya harus dibuat menjadi lebih terbuka, dan akuntabilitasnya bisa terbuka. Apalagi era ini, era digital, saya rasa tidak sulit untuk mencari tools yang bisa memudahkan koperasi,” kata Teguh.
Teguh menambahkan, ke depannya Kadin akan mendorong beberapa inisiatif agar koperasi bisa maju bersama UMKM.
“Karena untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen itu, kita harus bekerja sama dengan semua pihak, semua sektor, karena tanpa itu kita akan sulit mencapai target,” ujar dia.
Menurut Teguh, pelaku UMKM dan koperasi adalah pelaku usaha yang paling besar. Tercatat 90 persen pelaku usaha itu adalah UMKM.
“Sudah mulai muncul ide-ide, gagasan-gagasan untuk membangun supply chain (rantai pasok) bersama antar-UMKM,” kata Teguh.
Untuk itu, Teguh berharap ke depannya ada pembenahan yang baik terkait data para pelaku UMKM dan para anggota Koperasi. Harus ada satu data.
“Data penting untuk pembentukan ekosistem, supply chain, dan pengembangan UMKM serta koperasi di Indonesia untuk lebih maju lagi,” kata Teguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(UWA)