Mahfud Md Sindir Calon Pemimpin: Janjinya Bagus, tapi Nggak Ngerti

9 February 2024, 10:15

TEMPO.CO, Jakarta – Calon wakil presiden Mahfud Md meminta masyarakat untuk tidak hanya melihat visi, misi, dan janji dari para calon pemimpin, tapi mesti paham dengan rekam jejaknya. Mahfud menyebut program dari calon pemimpin biasanya hanya dibuatkan oleh tim pakar.  “Kalau yang berjanji, baca visi misi, kadang tidak begitu ngerti. Karena ada tim pakar yang membuatkan. Janjinya bagus, tapi terkadang nggak ngerti. Makanya, harus disesuaikan dengan rekam jejaknya,” kata Mahfud dalam orasi kebangsaannya di Ponpes Abu Syamsuddin, Semampir, Surabaya, pada Kamis, 8 Februari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis. Rekam jejak selama hidup dan karier sang calon, kata Mahfud, akan menentukan kesesuaian dengan janji dan visi misi yang dituliskannya. Mahfud mencontohkan, kalau calon pemimpin berjanji ketika menang akan menjadi sosok sederhana, tapi justru hidupnya bergelimang harta. Tak hanya itu, Mahfud juga menyebut sosok itu juga tanahnya ratusan ribu hektar dan rumahnya mewah.  “Janji kalau jadi (menang) mau melindungi HAM, gimana wong bermasalah. Mau menegakkan hukum, tapi sering melanggar hukum. Lihat latar belakangnya, hidupnya bagaimana, pernah melakukan apa saja,” kata Mahfud.Bekas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu mengingatkan pemilihan umum atau Pemilu menentukan masa depan bangsa. Mahfud menyebut kelahiran bangsa Indonesia dan konstitusinya dibidani salah satunya oleh pesantren dan kiai-kiai NU ini wajib dipertahankan. Jika negara maju, kata Mahfud, umat Islam dan pesantren yang mayoritas akan maju dengan sendirinya.  “Ini karena ada tanah air, NKRI yang kosmopolit. Jadi Pemilu itu untuk menjaga negara. Pilihlah karena hati nurani dan bukan karena ditekan dan ancaman. Bukan karena kalau menang, jadi menteri, didukung jadi gubernur. Kalau nggak milih, disebar fotonya, dibongkar kasusnya,” kata dia.Iklan

Karena itu, Mahfud mengingatkan masyarakat agar pada 14 Februari  datang ke TPS karena menyangkut nasib bangsa. Mahfud menilai masyarakat yang tidak datang ke TPS, artinya tidak ingin melindungi negara. “Cari yang bagus. Kalau saya dipercaya saya akan berusaha dengan sekeras tenaga. Agar menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Sebelumnya, ketika tiba di lokasi acara, Mahfud langsung disambut shalawat para kiai dan santri. Hadir ratusan para alim ulama, lora, gus pengasuh ponpes, dan tokoh agama serta masyarakat di Surabaya.  Di akhir acara, 350 lebih tokoh dan kiai se Jawa Timur, dipimpin Pengasuh Ponpes Abu Syamsuddin, Dr KH. Husni Mubarok, membacakan deklarasi siap memenangkan Ganjar-Mahfud pada 14 Februari mendatang.Pilihan Editor: Dapat Dukungan Ketua Muslimat Jabar, Muhaimin Iskandar Harap Tokoh NU yang Dukung Dirinya Tak Disanksi

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi