Lurah Sering Lontarkan Hinaan Miskin, Petugas PPSU Ancol Mogok Kerja

19 February 2024, 14:52

Aksi buang sapu para petugas PPSU Ancol, Senin (19/2).(MGN)

PULUHAN petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol menggelar aksi banting sapu dan mogok kerja di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin, 19 Februari 2024.

Aksi mogok kerja ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada Lurah Ancol, Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol, Kenny Hutagaol, yang diduga kerap menghina para pasukan orange tersebut. Para petugas PPSU ini dihina dengan sebutan miskin oleh dua pejabat tersebut.

Puluhan petugas PPSU tampak berkumpul tanpa menggunakan seragam tugasnya. Mereka membawa sapu yang kemudian dibanting ke jalanan.
Baca juga : PKS Respons Kabar 3 Periode Permintaan Pak Lurah

Aksi banting sapu berujung mogok kerja ini adalah buntut dari perilaku lurah dan sekretaris kelurahan yang dianggap telah melecehkan mereka. Akibat mogok kerja ini, sampah-sampah di Jalan Lodan Raya dan sekitarnya pun dibiarkan berserakan.

Petugas PPSU Kelurahan Ancol, Fajar, mengatakan aksi mogok kerja ini menuntut keadilan dan kebijakan dari pihak Lurah dan Sekretaris Kelurahan Ancol. Ia mengaku dirinya dan rekan-rekannya kerap dimarahi dan disebut miskin.

“Kita minta ketegasan dan keadilan. Jadi gini, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita nggak enak hati kan, dengan kata-kata miskin,” kata Fajar di lokasi. Baca juga : RSUD Bulukumba Rawat Bayi Gizi Buruk, Sudah Sering Bolak Balik Berobat

Hinaan-hinaan tersebut sering terlontar pada saat lurah dan sekretaris kelurahan memimpin apel. Bahkan ada petugas PPSU yang dihina miskin hanya karena tidak memiliki motor.

“Contohnya PPSU miskin dilarang merokok, dia ngomong seperti. Saya sempat dengar pas kita di perkumpulan kata miskin, pas kemarin pemilu kan kita pembagian zona, pembagian TPS, kita ditugasin di beberapa TPS,” kata Fajar.

“Ada salah satu teman saya yang dibagikan di RW 10. Nah dia dipertanyakan itu, kamu ada motor atau tidak, beliau menjawab tidak, dan dikatakan dasar kau miskin,” sambungnya. Baca juga : PJLP Mencebur ke Got, Lurah Jelambar Diperiksa

Petugas PPSU Ancol lainnya, Pipit Mulyaningsih mengaku sakit hati dengan omongan-omongan yang sering dilontarkan Sekretaris Kelurahan Ancol. Menurutnya, PPSU pernah dihina miskin pada saat pembagian sembako.

“Pak Sekel kalau ngomong nyakitin, selalu katain miskin ke PPSU. Jadi kayaknya anak-anak sakit hati. Kalau saya dengar pas pembagian sembako dari kecamatan, itu kan harus nebus Rp 100 ribu. Sedangkan dia enggak punya duit tapi dia udah dapat kupon. Tapi dikatain yang miskin-miskin ke sini dulu. Maksudnya bahasanya jangan katain miskin-miskin. Itu teman kita yang dikatain miskin juga,” kata Pipit.

Puluhan PPSU Ancol berharap Lurah dan Sekretaris Kelurahan bisa memperbaiki perbuatan mereka dan meminta maaf. (MGN/Z-4)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi