Lula Comeback Again Usai Dibui, Kalahkan Petahana

1 November 2022, 2:30

RM.id  Rakyat Merdeka – Mantan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva memenangkan pilpres mengalahkan petahana sayap kanan Jair Bolsonaro, Minggu (39/10).

Lula kembali lagi berkuasa dengan capaian yang spektakuler sebagai pemimpin ekonomi terbesar Amerika Latin pada usia 77 tahun. Bagaimana tidak, pasalnya, Lula kembali ke panggung politik setelah tiga tahun lalu, dia mendekam di hotel prodeo. 

Presiden Brazil (2003-2010) dibui selama 18 bulan karena korupsi. Lula yang saat itu divonis 12 tahun penjara, dibebaskan dari penjara pada 2019 setelah pengadilan memutuskan bahwa hakim yang mengawasi persidangan korupsinya bias.

Saat itu, karier politiknya tampaknya sudah berakhir. Namun, siapa sangka di usia kepala tujuh, dia kembali berkuasa.

Berita Terkait : Gernas BCL 2022 Momentum Ubah Mindset Pemanfaatan Laut”Satu-satunya pemenang hari ini adalah rakyat Brazil,” kata Lula dalam pidato kemenangannya di Sao Paulo.

“Ini bukan kemenangan saya atau Partai Buruh, bukan juga kemenangan partai yang mendukung saya dalam kampanye. Ini adalah kemenangan demokrasi yang terbentuk di luar kepentingan partai politik, pribadi, dan ideologi, sehingga demokrasi yang keluar sebagai pemenang,” tuturnya.

 Lula juga menyerukan aksi perdamaian dan persatuan setelah kampanye pemilu kali ini yang begitu cukup sengit. Dia bersumpah untuk mengatasi kelaparan dan melestarikan hutan hujan Amazon selama masa jabatannya.

“Kita beritahu dunia bahwa Brazil telah kembali,” tambah Lula, seraya mengatakan bahwa negara itu siap untuk perang melawan krisis iklim, terutama Amazon.

Berita Terkait : GIO Sebarkan Optimisme Di Kalangan Gen ZMenurut Mahkamah Pemilihan Agung, Lula mengalahkan petahana sayap kanan Jair Bolsonaro dalam pemilihan putaran kedua setelah berhasil memperoleh 50,9% suara.

Bolsonaro kini menjadi Presiden Brazil pertama yang gagal memenangkan pemilu untuk masa jabatan kedua sejak Brazil kembali menjadi negara demokrasi pada 1985. Lula akan menjadi presiden ke-39 Brazil pada 1 Januari 2023 setelah sebelumnya menjabat sebagai presiden ke-35 negara itu pada 2003-2010.

“Saya menganggap bahwa saya memiliki proses kebangkitan dalam politik Brazil. Mereka mencoba mengubur saya hidup-hidup, dan sekarang saya di sini untuk memerintah negara. Dalam situasi yang sangat sulit, tetapi saya yakin bahwa dengan bantuan rakyat, kita akan menemukan jalan keluar dan memulihkan perdamaian,” tulisnya di Twitter.

Selama masa jabatan sebelumnya, Lula membantu sekitar 30 juta warga Brazil keluar dari kemiskinan dengan sejumlah program sosial. Ia tetap menjadi pemimpin populer yang pernah mencatatkan ekonomi kuat dengan tingkat persetujuan publik yang tinggi, ketika dia meninggalkan kantor kepresidenan pada 31 Desember 2010.

Berita Terkait : Jatim Masih Jadi KunciSekitar 156 juta pemilih memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden di negara itu, di mana mencoblos adalah kewajiban. Lebih dari 697.000 warga Brazil yang tinggal di luar negeri juga berhak memilih, menurut kantor berita publik nasional Agencia Brazil.***

 

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi