Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkap upaya untuk menekan harga tiket pesawat Indonesia lewat adaptasi perangkat lunak atau software produsen pesawat Boeing.
Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Boeing dan Garuda Indonesia untuk memaksimalkan sistem baru yang dapat menekan ongkos operasional pesawat.
“Ya sekarang kan Direksi Garuda ganti ya, Boeing memberikan usul untuk menggunakan software mereka sehingga penggunaan pesawat misalnya Garuda ini bisa dimaksimalkan sehingga biayanya turun,” kata Luhut kepada wartawan, Rabu (27/11/2024).
Luhut optimistis dengan penerapan software baru penggunaan atau tingkat utilitas pesawat nasional makin efektif. Sebab, selama ini penggunaan pesawat, khususnya milik Garuda Indonesia dinilai kurang optimal.
Dengan demikian, Luhut menilai ongkos operasional pesawat yang lebih efisien dapat memicu penurunan harga tiket. Selain penyiapan strategi multiprovider untuk avtur atau bensin pesawat.
“Sekarang saya kemarin ketemu Boeing, Boeing akan menawarkan sudah dan saya udah bicara sama Dirut Garuda. Jadi temuin aja gitu kan, kita coba aja karena Lion bagus,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan mengumumkan penurunan tiket pesawat jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebesar 10%.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan harga tiket pesawat domestik dapat turun sebesar 10% dengan tiga komponen tarif.
“Maka dari semua elemen, maka bisa dikurangi harga tiket itu kurang lebih 10% dari harga biasanya secara nasional secara domestik, jadi mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat kita yang hendak bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru,” kata AHY di Istana Negara, Selasa (26/11/2024).
AHY menjelaskan tiga komponen tersebut yaitu biaya dan jasa bandara (PJP4U dan PJP2U), harga avtur, serta fuel surcharge.