Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Luhut: Jangan Kritik Program Makan Bergizi Gratis, Lihat Dahulu Dampaknya

Luhut: Jangan Kritik Program Makan Bergizi Gratis, Lihat Dahulu Dampaknya

Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, meminta publik untuk tidak terburu-buru mengkritik program makan bergizi gratis (MBG) yang baru diluncurkan beberapa pekan lalu. Menurutnya, program ini dirancang untuk memberikan dampak positif jangka panjang, terutama dalam peningkatan kualitas gizi anak-anak Indonesia.

Program MBG, yang diinisiasi pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, resmi dimulai pada 6 Januari 2025. Selain bertujuan meningkatkan kesehatan anak-anak, program ini juga diharapkan mampu mendorong perputaran ekonomi di tingkat desa.

Luhut menjelaskan, pemerintah telah mengalokasikan dana desa sebesar Rp 1 miliar per desa setiap tahunnya. Dengan adanya program MBG, perputaran uang di desa diperkirakan mencapai Rp 8-9 miliar per tahun.

“Kami hitung-hitung dana berputar di desa itu Rp 8-9 miliar per tahun. Itu bukan angka kecil,” kata Luhut saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta, Senin (15/1/2025) terkait program makan bergizi gratis Presiden Prabowo Subianto.

Selain itu, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga akan mengintegrasikan program makan bergizi gratis dengan platform Government Technology (GovTech) untuk meningkatkan keterpaduan layanan digital pemerintah.

Luhut menekankan program MBG tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa makanan bergizi, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup anak-anak di sekolah. Banyak siswa yang menyatakan kegembiraannya atas program ini.

“Pikiran Presiden Prabowo untuk bikin makan bergizi itu kalau ada yang kritik-kritik, sebenarnya jangan cepat-cepat ngeritik, tunggu lihat dahulu,” ujarnya.

Luhut optimistis, program makan bergizi gratis Prabowo Subianto berjalan dalam jangka panjang, dampaknya akan signifikan bagi ekonomi desa dan kualitas sumber daya manusia Indonesia.