Sampang (beritajatim.com) – Banyaknya dapur SPPG yang beroperasi di Kabupaten Sampang berdampak pada meningkatnya volume sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Permukiman Rakyat (DLH-PR) Sampang, Faisol Ansori, mengungkapkan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan saat ini diperkirakan mencapai 20–25 ton per hari.
Terkait program MBG, dia menegaskan bahwa pengelolaan maupun pengangkutan sampah bukan menjadi tanggung jawab dinasnya. “Sudah ada regulasi dari pusat, sampah yang dihasilkan dari MBG wajib dikelola secara mandiri oleh pihak pengelola,” terangnya, Jum’at (28/11/2025)
Lanjut Faisol, DLH hanya bertugas melakukan pembinaan serta memberikan arahan kepada seluruh dapur SPPG. “Terkadang pihak SPPG salah memahami. Mandiri itu bukan berarti menumpuk sampah di lokasi terdekat, tetapi harus mengantarkan langsung ke Tempat Pembuangan Ahir (TPA),” imbuhnya.
Masih kata Faisol, sesampainya di TPA, menjadi tanggung jawab DLH serta mengambil alih pengelolaan sampah. “Sejauh ini, kondisi TPA masih aman meski jumlah sampah dari MBG cukup besar,” tandasnya. [sar/but]
