Jakarta –
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan program skrining kesehatan gratis untuk masyarakat yang ulang tahun rencananya akan dimulai pada Februari 2025. Ia menuturkan akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menentukan kapan waktu pasti program itu akan berjalan.
Ia berharap, program ini bisa dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Hal ini juga mengingat masih rendahnya kesadaran untuk memeriksakan kondisi kesehatan secara dini pada mayoritas masyarakat Indonesia.
“Skrining gratis memang kita sudah laporkan ke Pak Presiden. Rencananya memang di bulan Februari, yang nanti waktunya akan ditentukan oleh Pak Presiden. Sosialisasi kita akan mulai lakukan di bulan ini,” kata Menkes Budi ketika ditemui awak media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).
Menkes Budi menuturkan rencananya lokasi pemeriksaan kesehatan gratis tidak hanya memanfaatkan puskesmas saja, melainkan juga klinik swasta dan sekolah untuk anak-anak usia sekolah. Ia mengatakan bahwa puskesmas tidak dapat menampung pemeriksaan kesehatan sendiri secara keseluruhan.
Diharapkan antrean pemeriksaan nantinya tidak terlalu membludak di puskesmas, terlebih jika antusiasme masyarakat tinggi.
“Skrining ini nanti akan dilakukan di puskesmas 10 ribu dan kemungkinan juga nanti akan kita lakukan di klinik-klinik swasta ada sekitar 15-20 ribu. Supaya bisa menjangkau 280 juta. Karena nggak mungkin ini dilakukan di rumah sakit-rumah sakit, kurang,” ujar Menkes Budi.
Rencananya pelaksanaan skrining kesehatan gratis ini nantinya akan dilakukan secara digital. Pendaftaran akan dilakukan melalui aplikasi SATU SEHAT dan pendaftar juga diberikan kuesioner untuk diisi.
Selain kesehatan fisik, kesehatan jiwa peserta nantinya juga akan dilakukan skrining melalui kuesioner tersebut.
“Ini kita akan pakai sistem SATU SEHAT atau PeduliLindungi. Jadi mulai minggu ini kita akan promosikan supaya di-download lagi tuh SATU SEHAT dan daftarkan. Karena lewat SATU SEHAT nanti akan kita kirim pesan-pesannya, nanti ada kuesioner yang harus diisi. Karena salah satu yang diskrining adalah skrining jiwa,” tandasnya.
(avk/kna)