Sumenep (beritajatim.com) – Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep XVI/2025 pada Sabtu (25/10/2025) berakhir aklamasi dengan menetapkan Faisal Warid, wartawan RRI Sumenep, sebagai ketua terpilih. Namun, jalan menuju satu suara itu tidak berjalan mulus.
Awalnya, pimpinan sidang konferensi, Wakil Ketua PWI Jawa Timur Mahmud Suhermono, sesuai tata tertib sidang, menawarkan apakah pemilihan ketua dilakukan melalui mekanisme musyawarah mufakat.
Namun, kedua calon — Syamsul Arifin dan Faisal Warid — menyepakati untuk tetap maju, sehingga pemilihan dilakukan dengan sistem voting tertutup.
Para peserta konferensi kemudian menggunakan hak pilihnya di bilik suara yang telah disediakan dengan mencoblos gambar calon pada surat suara. Satu per satu anggota PWI Sumenep yang memiliki hak suara memasuki bilik untuk menentukan pilihan, siapa yang akan menakhodai organisasi selama tiga tahun ke depan.
Setelah seluruh anggota menggunakan hak pilih, panitia bersama dua saksi dari PWI Jatim membuka kotak suara untuk menghitung hasil. Jumlah surat suara dinyatakan sesuai dengan jumlah pemilih.
Namun, ketika penghitungan dimulai, ditemukan kesalahan cetak pada surat suara. Dua foto calon terpampang dengan jelas, tetapi nama di bawah keduanya sama-sama tertulis “Faisal Warid.” Seharusnya, nama yang tertera adalah Faisal Warid dan Syamsul Arifin.
Menyadari kesalahan itu, Mahmud Suhermono langsung menyatakan hasil pencoblosan tidak sah dan dibatalkan. Ia kemudian meminta panitia menyiapkan kertas kosong dan bolpoin untuk melanjutkan pemilihan dengan sistem voting manual, yaitu menulis nama calon yang dipilih.
Ketua Panitia Pelaksana Konfercab PWI 2025, Hokiyanto, mengakui adanya kesalahan teknis tersebut dan menegaskan tidak ada unsur kesengajaan.
“Kami minta maaf atas kesalahan teknis ini. Tetapi mekanisme voting dengan pencoblosan surat suara sudah dibatalkan sebelum dihitung. Kami langsung diminta mengubah teknis voting dengan menuliskan nama calon di kertas kosong,” ujarnya.
Namun, ketika panitia masih menyiapkan kertas untuk voting tertutup, salah satu calon, Syamsul Arifin, menginterupsi dan meminta waktu berbicara empat mata dengan calon lainnya, Faisal Warid. Permintaan itu disetujui pimpinan sidang.
Tak lama berselang, Syamsul kembali ke ruang sidang dan menyampaikan keputusannya. Ia menyatakan mundur dari pencalonan dan menyerahkan tongkat kepemimpinan PWI Sumenep kepada Faisal Warid.
“Saya menyatakan mundur karena saya tidak ingin ada gesekan dengan saudara saya. Saya hanya ingin PWI Sumenep ke depan menjadi organisasi yang lebih aktif, hidup, dan bermanfaat bagi para anggotanya. Saya titipkan PWI Sumenep kepada Faisal Warid,” kata Syamsul, disambut tepuk tangan peserta konferensi.
Usai pernyataan itu, pimpinan sidang, Mahmud Suhermono, menetapkan Faisal Warid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWI Kabupaten Sumenep periode 2025–2028.
Setelah ditetapkan, Faisal menyampaikan apresiasi kepada Syamsul Arifin. Ia menilai sikap tersebut sebagai bentuk kedewasaan dan semangat persaudaraan yang perlu dijaga di tubuh organisasi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada saudara saya, Syamsul, yang dengan besar hati menerima realitas dengan segala dinamika selama konferensi. Dengan semangat kebersamaan, tugas membesarkan PWI ke depan akan lebih ringan dijalankan,” ujarnya. (tem/kun)
