Bisnis.com, JAKARTA — Lazada, platform e-commerce milik Alibaba, mengoptimalkan gudang yang berada di Surabaya dan Medan untuk menjangkau pelanggan mereka yang berada di Pulau Sumatra dan Indonesia bagian timur.
Commercial Director Lazada Indonesia, Nanang Ariswibowo, menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan untuk menjangkau masyarakat di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kota.
Menurut Nanang, perusahaan telah memperluas jangkauan operasionalnya melalui dua cabang besar, satu di Surabaya dan satu di Medan. “Yang di Surabaya fokus untuk Indonesia bagian timur, sementara yang di Medan fokus untuk wilayah Sumatra,” jelas Nanang di Jakarta, Kamis (28/11/2025).
Dengan adanya dua pusat operasi ini, kata Nanang, tim logistik dapat lebih cepat mengelola kebutuhan pelanggan di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Selain memperluas cabang, berbagai strategi lain juga diterapkan untuk meningkatkan pengalaman belanja online di daerah. Dari sisi awareness, tampilan aplikasi bagi pengguna di Surabaya dan Medan disesuaikan dengan kebutuhan serta kebiasaan belanja masyarakat setempat.
Dari sisi logistik, perusahaan menerapkan sistem Fulfillment by Lazada (FBL), yakni memindahkan stok barang dari gudang pusat di Jakarta ke gudang di Surabaya dan Medan. Dengan begitu, ongkos kirim menjadi lebih murah dan waktu pengiriman lebih singkat karena barang berada lebih dekat dengan pembeli.
Selain akses bagi pembeli, dukungan juga diberikan kepada para penjual, termasuk pelaku UMKM. Lazada menyediakan layanan konsultasi bisnis yang memungkinkan brand baik besar maupun local mendapatkan pendampingan dari account manager.
Namun, karena jumlah penjual mencapai ratusan ribu, pendampingan prioritas diberikan kepada brand yang memiliki kualitas produk dan pelayanan pelanggan yang baik serta menunjukkan komitmen dalam pengembangan bisnisnya.
“Meski fokus kami saat ini banyak pada brand, tetapi brand yang dimaksud termasuk juga brand lokal,” tegas Nanang.
Dia menyebut bahwa brand lokal seperti Wardah dan Wings pun menjadi bagian dari ekosistem yang dibangun, sehingga UMKM tetap memiliki peluang untuk berkembang. Sementara itu, penjual yang ingin belajar secara mandiri bisa memanfaatkan beragam materi pelatihan dan fitur bantuan yang sudah tersedia di Seller Center. (Nur Amalina)
