Laporan wartawan Tribunnews.com Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Ibrahim Agung, Sp.KFR mengungkapkan,
cara melakukan peregangan (stretching) sederhana yang bisa dilakukan pengemudi dan penumpang di transportasi saat perjalanan mudik Lebaran 2025.
Selain peregangan, disarankan juga melakukan mobilitas.
Kegiatan peregangan dan mobilitas ini bertujuan agar tubuh penumpang menjadi lebih segar serta mengembalikan konsentrasi saat menyetir bagi pengemudi.
“Prinsipnya setiap 2 jam stretching dan setiap 4 jam mobilisasi. Terutama kaki sama pinggang. Lalu 4 jam sebisa mungkin bergerak. Misalnya perjalanan naik pesawat, bisa berdiri atau berjalan. Di kereta juga begitu. Kalau nggak mau berjalan, ya minimal berdiri. Gerakan mobilisasi ini agar nggak kaku,” kata dia dalam talkshow Kemenkes dikutip Jumat (4/4/2025).
Tips untuk melakukan stretching atau peregangan sederhana yang bisa dilakukan di dalam kendaraan.
1. Leher
Untuk leher ada 6 gerakan, kita bisa stretch ke semua gerakannya.
Caranya duduk dengan tegak, pertahankan posisi duduk yang tegak. Lalu tangan ditaruh ke belakang untuk memastikan postur tetap stabil.
Kemudian mulai stretching dengan cara menunduk secara perlahan.
Rasakan otot bagian belakang ini tertarik, ditahan 10 hitungan.
Ulangi dengan leher mendonggang ke atas. Otot bagian depan tertarik.
Juga lakukan rotasi leher. Nengok ke kanan, ataupun ke kiri. Rasakan otot samping tertarik.
“Sama, ditahan 10 hitungan. Kemudian ke sisi satunya. Nunduk. Yang terakhir adalah lateral fleksi atau gerakan seperti patah tekanan. rasakan tertarik sampai dengan kepundak,” tutur dia.
2. Punggung
Punggung dorong, tarik ke depan dengan dua tangan didorong ke depan.
Ulangi ke kanan dan ke kiri.
“Dilakukan sambil mobilitas gerak pelan-pelan. Sudah terasa segar kembali. Kaku leher sudah berkurang.
Pegang-pegang di pinggang sudah berkurang,” kata dr Ibrahim.
3. Kaki
Kakinya digerakkan dulu ke bawah, ke atas, ke bawah, ke atas.
Kemudian diputar kakinya, keluar maupun ke dalam.
Namun harus hati-hati sekali untuk yang kaki.
Tidak boleh terlalu lama menggantung ke bawah.
Kondisi ini bukan hanya masalah otot, tapi aliran darah ini kan ke bawah terus.
Ada risiko ke pembuluh darah tersumbat dan lain sebagainya.
Dengan demikian saat melakukan peregangan dan mobilitas maka otot ini akan membantu pompa aliran darah yang ada di kaki.
Sehingga risiko bengkak, penyumbatan, pembuluh darah dan lain sebagainya yang mungkin terjadi di kaki bisa dicegah.