Bisnis.com, JAKARTA — PT Indointernet Tbk. (EDGE) atau Indonet mencatatkan penurunan laba periode berjalan sebesar 53% secara tahunan menjadi Rp81 miliar pada kuartal III/2025.
Salah satu faktor yang membuat laba perusahaan turun adalah penyusutan pendapatan. EDGE membukukan pendapatan sebesar Rp595 miliar pada kuartal III/2025, turun 22,62% dibandingkan dengan kuartal III/2024 yang sebesar Rp769 miliar.
Pendapatan EDGE dikontribusikan dari sejumlah lini bisnis seperti konektivitas yang menyumbang Rp199,6 miliar, data center sebesar Rp372,4 miliar, layanan komputasi awan (cloud) sebesar Rp10 miliar, layanan lainnya Rp13 miliar, eliminasi antar segmen rugi Rp75 miliar.
Adapun penurunan pendapatan terjadi pada lini komputasi awan yang susut 96% dari posisi kuartal III/2024 sebesar Rp288 miliar. Sementara itu layanan lainnya juga turun 17% dari Rp15,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Di tengah penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan perusahaan juga menyusut dari Rp452 miliar menjadi Rp317 miliar pada kuartal III/2025. Namun, penurunan tersebut tak berdampak pada laba periode berjalan sehingga tetap turun dari Rp175 miliar menjadi Rp81 miliar.
Sebelumnya, EDGE, penyedia layanan infrastruktur digital terintegrasi, memperoleh fasilitas kredit senilai Rp5,5 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Pinjaman ini diberikan tidak hanya kepada Indonet, tetapi juga mencakup anak perusahaannya, PT Ekagrata Data Gemilang (“EDGE DC”), yang bergerak di bidang layanan pusat data.
Melalui fasilitas pinjaman ini, perusahaan berkomitmen untuk terus berinvestasi pada pusat data (data center) berstandar internasional dan jaringan konektivitas yang andal, guna menjawab meningkatnya kebutuhan perusahaan, institusi keuangan, serta pelaku industri di era transformasi digital.
Manajemen juga menegaskan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Direktur Indonet Donauly Situmorang mengatakan transaksi ini memperkuat komitmen Indonet group dalam mendorong tercapainya tujuan keberlanjutan perusahaan.
Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk mendukung sejumlah agenda strategis Indonet group, seperti ekspansi fiber optic di pusat kota Jakarta dan wilayah sekitarnya, refinancing fasilitas kredit terdahulu, pembiayaan penyelesaian konstruksi fase akhir pusat data EDGE2, serta untuk keperluan general corporate purpose, termasuk modal kerja, pengembangan bisnis data center dan fiber optic (FO).
“Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus menghadirkan infrastruktur digital yang andal dan kompetitif, serta menegaskan dukungan kami terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” ujar Donauly dikutip, Rabu (8/10/2025).
