Jakarta, CNN Indonesia — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap kondisi siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan yang menjadi korban dugaan perundungan oleh para seniornya, termasuk anak artis Vincent Rompies.
Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mengatakan korban saat ini dalam kondisi trauma dan masih harus mendapatkan pendampingan secara psikologis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu disampaikan Diyah saat mendampingi korban di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Tangerang Selatan, Selasa (20/2).
“Tadi kami memastikan, apakah sudah mendapatkan pendampingam psikologis? Sudah. Anak masih butuh pemulihan,” kata Diyah di lokasi.
Namun, Diyah enggan menjelaskan lebih detail kondisinya saat ini. Pihaknya juga belum memastikan level trauma yang dialami korban pasca kejadian dan pasca menjalani perawatan.
“Nah, tingkat trauma, saya tidak tahu ya. Itu psikologis ya. Yang jelas, kita mungkin dulu pernah mendapatkan perlakukan seperti itu, pasti akan membutuhkan waktu untuk sembuh,” katanya.
Diyah mengingatkan bahwa proses penyembuhan salah satunya bisa dilakukan lewat pemberitaan di media. Dia berharap agar media tak sampai mempublikasikan identitas korban untuk menghindari trauma berkepanjangan.
“Saya minta bantuan ya semuanya, agar anak bisa pulih psikologisnya dan yang di media, di sampaikan positif vibes, biar anak bisa memulihkan kembali traumanya,” ujarnya.
Sementara, tenaga ahli dari Kementerian PPA Permina Sianturi menjelaskan bahwa identitas korban dilarang untuk dipublikasikan. Hal itu telah diatur tegas lewat UU Perlindungan Anak.
Perminta mengatakan pihaknya ke depan juga akan mengawal proses hukum dalam kasus tersebut, selain pemulihan proses psikologis.
“Kita hanya memastikan proses hukumnya berjalan dengan baik, memastikan anak ini juga dalam masa pemulihan psikologisnya,” katanya. (thr/fra)
[Gambas:Video CNN]
