Malang (beritajatim.com) – Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Dody Hanggodo mengapresiasi tempat pembuangan akhir TPA Supit Urang Kota Malang. TPA ini menjadi role model dan percontohan pengelolaan sampah modern di Indonesia.
Dody sendiri telah berkunjung ke TPA Supit Urang pada Sabtu, (18/1/2025) kemarin. Dia didampingi oleh Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Propinsi Jawa Timur Airyn Saputri Harahap, serta Kadis Lingkungan hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya. Dody melihat langsung aktivitas pengelolaan sampah di TPA Supit Urang.
Dody menyebut, TPA Supit Urang memiliki sarana dan fasilitas lengkap di atas lahan seluas 32 hektare. TPA Supit urang salah satu TPA kelas VVIP karena dikelola dengan baik.
“Saya sudah melihat aktivitas disini (TPA Supit Urang), kalau ini bukan TPS biasa, ini kelasnya sudah VVIP dan bisa jadi percontohan bagi daerah lain. Ini juga jadi bukti pertambahan manusia di Kota Malang tidak terpengaruh dengan sampah yang dihasilkan karena ada TPA ini,” ujar Dody.
Dody mengungkapkan hasil kunjungan ke TPS Supit Urang akan disampaikan kepada Menteri Lingkungan Hidup. Dirinya berharap Menteri LH bisa melihat sendiri bagaimana modernnya pengelolaan manajemen pengelolaan persampahan di TPA Supit Urang.
“Nanti saya akan menghadap Menteri LH, akan saya sampaikan kalau ini luar biasa modern. Karena kalau PU ini kan hanya membangun, tapi manajemen pengelolaannya ini sudah milik lingkungan hidup, nanti Menteri LH bisa melihat langsung aktivitas disini,” ujar Dody.
Sementara Iwan Kurniawan mengatakan apresiasi dari Menteri PU Dody Hanggodo perlu disikapi dengan inovasi-inovasi yang terus berkembang. Dia juga memaparkan cara pikir masyarakat terkait pengelolaan sampah ke Dody. Sebab, cara pandang masyarakat menjadi landasan perilaku khususnya masyarakat perkotaan mengelola sampah dengan bijak.
“Saya mendampingi Pak Menteri dan kami banyak berdiskusi, tentu apresiasi dan dukungan dari beliau kita maknai dengan terus melakukan inovasi, karena sayang sekali kalau dengan fasilitas lengkap seperti ini tapi tidak dikembangkan,” ujar Dody.
“Beliau juga sempat menyampaikan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam melihat permasalahan sampah, dan hal ini umum dialami masyarakat di perkotaan. Jadi tugas kita nanti juga terus memberikan edukasi informasi kepada masyarakat sesuai arahan Pak Menteri,” tambahnya Iwan.
Secara teknis, Iwan kembali menegaskan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) menjadi inovasi selanjutnya yang bisa dilakukan di TPA Supit Urang. Gagasan ini dikembangkan agar nantinya TPA Supit Urang mampu menjadi penyumbang PAD Kota Malang.
“Sanitary landfill sudah bagus, tapi kita tidak bisa bergantung terus dengan sistem ini, kita upayakan TPST. Harapannya, selain memberikan dampak terhadap manajemen pengelolaan sampah, pemberdayaan masyarakat terangkat dan mensejahterakan, serta yang terpenting bisa meningkatkan PAD Kota Malang,” ujar Iwan. [luc/aje]
