TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Korea Utara menyerukan kepada rakyatnya untuk menjaga potret pemimpin mereka ketika badai tropis Khanun yang mendarat di semenanjung Korea pada Kamis (10/8/2023).
Potret dinasti Kim terpajang di berbagai titik di Korea Utara.
Setiap potret itu menampilkan Kim Jong Un, Kim Jong Il (ayah), Kim Il Sung (kakek), dan keluarga mereka.
Pejabat Korea Utara mengatakan fokus utama mereka adalah harus memastikan keamanan potret propaganda para pemimpinnya, serta patung, mozaik, mural, dan monumen negara lainnya untuk Kim.
Korea Utara sangat sensitif dan protektif terhadap citra dinasti Kim yang berkuasa.
Rakyat Korea Utara juga diminta untuk menghormati setiap potret raksasa dinasti Kim di lokasi mereka dipajang, seperti diberitakan Rodong Sinmun.
Baca juga: Kim Jong Un Ganti Jenderal Tertinggi Korea Utara, Serukan Persiapan Perang
“Jangan lupa bahwa Korea Utara antara lain adalah negara teokratis,” kata Andrei Lankov, seorang profesor di Universitas Kookmin, kepada situs web tersebut, seperti diberitakan The Guardian.
“Patung-patung dan potret-potret ini bukan sekadar simbol, tetapi simbol-simbol religius yang sakral, meski pada dasarnya ikon. Setiap agama sejak dahulu kala mengharapkan umatnya siap untuk mati atau setidaknya menderita untuk menyelamatkan ikon-ikon suci,” lanjutnya.
Korea Utara Waspada Dampak Badai Tropis Khanun
Orang-orang membungkuk untuk memberikan penghormatan di depan sebuah mozaik yang menunjukkan gambaran Presiden Kim Il Sung dan Kim Jong Il, untuk menandai peringatan sepuluh tahun kematian Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un, di Pyongyang pada 17 Desember 2021. KIM Won Jin / AFP (KIM Won Jin / AFP)
Baca juga: Korea Utara konfirmasi penahanan prajurit AS Travis King yang lintasi perbatasan
Badai tropis Khanun mendarat di semenjung Korea pada Kamis (10/8/2023).
Badai itu terlebih dahulu menghantam Jepang sebelum mengambil rute memutar menuju semenanjung Korea, akan bergerak ke Korea Utara Jumat (11/8/2023) pagi setelah menyebarkan hujan lebat di Korea Selatan.
Semua sektor dan unit di Korea Utara melakukan kampanye dinamis untuk mengatasi bencana iklim abnormal.
“Angin kencang, hujan deras, gelombang pasang dan peringatan laut dikeluarkan,” lapor kantor berita Korea Utara, KCNA.
Upaya juga dilakukan oleh pejabat di sektor pertanian untuk secara proaktif melindungi tanaman dari topan di tengah laporan badai yang dapat menyerang ibu kota, Pyongyang.
Badai tropis Khanun melemah menjadi depresi tropis saat melintas ke Korea Utara dalam semalam, dan militer serta pejabat partai yang berkuasa dimobilisasi untuk meminimalkan dampaknya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Korea Utara
