Surabaya (beritajatim.com) – Muslimat NU menyiapkan 1000 dapur sehat untuk program MBG (Makan Bergizi Gratis). Ini adalah salah satu program baru yang menjadi perhatian Muslimat NU.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa saat menutup Kongres XVIII Muslimat NU. Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam kongres dan musyawarah kerja nasional.
“Ibu-ibu selamat kembali ke daerah masing-masing, terima kasih. I love you full,” ujar Khofifah kepada jemaah Muslimat NU saat penutupan, sembari membentuk simbol hati dengan tangannya, Minggu (16/2/2025).
Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa para peserta kongres, yang terdiri dari pengurus wilayah dan cabang, telah menyusun rencana aksi (plan of action) untuk ditindaklanjuti di daerah masing-masing.
“Alhamdulillah hari ini penutupan dan para peserta akan kembali ke daerah masing-masing dengan catatan-catatan plan of action yang mereka siap untuk tindaklanjuti baik hasil Kongres maupun hasil Mukernas. Karena bersamaan dengan kongres juga ada musyawarah kerja nasional untuk lima perangkat Muslimat NU yang berbadan hukum,” tegas Khofifah.
Muslimat NU selama ini telah berkontribusi dalam berbagai sektor sosial, termasuk mengelola 209 panti asuhan, 111 rumah sakit, rumah sakit ibu dan anak, serta berbagai klinik. Selain itu, Yayasan Pendidikan Muslimat NU juga membawahi 14.350 lembaga pendidikan, termasuk 9.800-an TK dan RA, serta 6.800-an PAUD.
Di bidang ekonomi, organisasi ini memiliki 11 Balai Latihan Kerja (BLK) dan empat induk koperasi wanita. Salah satu program baru yang menjadi perhatian adalah keterlibatan Muslimat NU dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kepada seluruh Muslimat yang kami prioritaskan adalah kami meminta untuk segera menyiapkan fasilitasi untuk menjadi mitra dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kita sudah bekerjasama dan mengkomunikasikan dengan Kepala BGN. Dan kira-kira Muslimat akan mendapatkan 1.000 titik dapur sehat,” ujar Khofifah.
Program ini mendapat respon positif dari berbagai daerah, salah satunya dari Papua. “Yang kemarin memberikan respon luar biasa adalah daerah-daerah di Papua. Ini sangat luar biasa untuk bisa menyediakan kebutuhan gizi bagi anak-anak bangsa hingga pelosok negeri,” tegasnya.
Selain membahas rencana aksi, Kongres XVIII juga menetapkan perubahan struktur kepemimpinan dalam Muslimat NU. Kini, terdapat Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU di samping Ketua PPMNU.
“Jadi di kongres ini ada perubahan penguatan struktur di dewan Pembina, yaitu ada Ketua Umum Dewan Pembina, kemudian di pengurus pusatnya ada Ketua Muslimat NU. Jadi ketua umumnya ada di Dewan Pembina sementara di ketua Muslimatnya itu ketua, bukan ketua umum, kira-kira strukturnya seperti itu,” jelas Khofifah.
Dengan berbagai program yang telah dirumuskan, Muslimat NU semakin memperkuat perannya dalam bidang sosial, pendidikan, dan ekonomi, serta bersinergi dengan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. [tok/suf]
