Konflik Laut Merah Makin Makan Korban: Mesir-Tesla-IKEA

18 January 2024, 7:05

Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak dari serangan Houthi di Laut Merah, makin terasa. Pengalihan kapal-kapal telah meluas.
Para ahli pelayaran mengatakan krisis ini mungkin akan berlangsung selama berbulan-bulan. Hal ini bisa menyebabkan krisis pasokan kontainer kargo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sejauh ini, tampaknya serangan Houthi semakin meningkat,” kata analis pelayaran di Clarksons Securities, Bendik Folden Nyttingnes, dikutip CNBC International Kamis (18/1/2024).
Pernyataan Nyittinges bukan isapan jempol belaka. Dalam emailnya, Honor Lane Shipping (HLS) misalnya, perusahaan pelayaran itu mengamini situasi Laut Merah bakal makin tegang.
Perusahaan meramal konsidi di Laut Merah tidak akan terselesaikan dalam waktu dekat. Ini, tambah HLS, akan berlangsung selama enam bulan dan bisa bertahan hingga satu tahun.
“Jika demikian, kami memperkirakan melonjaknya tarif angkutan dan kekurangan peralatan akan terus berlanjut hingga kuartal ketiga,” sarannya kepada klien.

Perusahaan pelacakan kapal Kpler, juga mengatakan kapal yang tak melalui Laut Merah, akan memutar ke Afrika Selatan di Tanjung Harapan. Otomatis perjalan lebih lama, dengan estimasi waktu tambahan 10 hari.
“Karena beberapa operator kapal tanker produk menghindari daerah tersebut setelah serangan udara pada hari Jumat, waktu transit yang lebih lama di sekitar Tanjung Harapan dapat menyebabkan kekurangan pasokan tonase jika situasi ini terus berlanjut,” kata Nyttingnes lagi.
“Yang pada gilirannya dapat mendorong harga dan stok kapal tanker produk menjadi lebih tinggi,” ujarnya.
Terusan Suez
Konflik diyakini berdampak pada Terusan Suez, Mesir. Diketahui Laut Merah menjadi tempat transit kargo dari Asia dan Eropa atau sebaliknya, sebelum melewati kanal itu.
Ini otomatis akan membahayakan ekonomi Mesir. Sebagian besar PDB negeri itu bergantung pada Terusan Suez.
Belum lagi, sumber pendapatan penting lainnya bagi Mesir lainnya yaitu pariwisata dan perjalanan telah hancur akibat Perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina. Mesir merupakan tetangga Gaza dan serangan yang terjadi menurunkan minat wisatawan.
“Jika Total transit kapal tanker di Terusan Suez mencapai lebih dari 8 juta barel per hari, kerugian yang ditanggung Otoritas Terusan mungkin berkisar antara US$5 hingga US$7 juta tergantung pada jenis kapal tanker yang dilalui,” Presiden Lipow Oil Associates, kata Andy Lipow.
Jumlah ini merupakan tambahan dari hilangnya pendapatan kapal kontainer yang dialihkan dan diharuskan membayar antara US$500.000-US$600.000 per transit. Menurut Kuehn+ Nagel, 90% lalu lintas kapal kontainer menuju Terusan Suez telah dialihkan rutenya.
Hal ini diamini pengamat lain pendiri & CEO Windward, Ami Daniel. Ia berujar penurunan sebesar 40-50% di semua penyeberangan kapal di Terusan Suez terjadi.
“Hal ini dapat menciptakan situasi yang mirip dengan krisis rantai pasokan Covid bagi banyak pengecer yang bergantung pada pada rantai pasokan global,” tegasnya.

Tesla-IKEA
Sementara itu, keterlambatan pengiriman seperti jaman pandemi juga sudah dirasakan bisnis. Di AS misalnya, ini dirasakan pengecer seperti Home Depot, Costco dan Walmart.
Mereka terpaksa menyewa kapal charter untuk mempercepat pengiriman. Juru bicara Home Depot, Evelyn Fornes, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan logistik untuk menemukan rute alternatif guna membatasi dampak konflik Laut Merah.
“Sebagai aktivitas bisnis rutin, kami selalu memiliki rencana jika ada potensi gangguan terhadap mitra kami,” tulis Fornes dalam email.
“Kami memiliki rantai pasokan yang besar dan beragam dengan sejumlah mitra, sehingga kami terbiasa bersikap fleksibel dan tangkas ketika terjadi gangguan. Fleksibilitas seperti inilah yang memungkinkan kami beradaptasi dan memindahkan volume yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi, meskipun terdapat gangguan yang signifikan,” tambahnya memberi tahu upaya pereventif yang dilakukan.
Panas di Laut Merah diketahui juga telah mempengaruhi Tesla. Mengutip Reuters perusahaan akan menangguhkan sebagian besar produksi mobil di pabriknya di dekat Berlin mulai 29 Januari hingga 11 Februari, dengan alasan kurangnya komponen setelah banyak kapal dialihkan ke ujung selatan Afrika.
“Konflik bersenjata di Laut Merah dan pergeseran rute transportasi antara Eropa dan Asia melalui Tanjung Harapan berdampak pada produksi di Gruenheide,” kata pernyataan Tesla.
“Waktu transportasi yang jauh lebih lama menciptakan kesenjangan dalam rantai pasokan,” tambahnya meski tak menyebut jelas jenis komponen yang kedatangannya tertunda.
IKEA juga memperingatkan penundaan beberapa produk karena pengalihan kontainer pengiriman secara massal dari Laut Merah. IKEA menekankan ini bersifat “masalah keamanan”.
“Situasi di Terusan Suez akan mengakibatkan penundaan dan mungkin menyebabkan kendala ketersediaan produk IKEA tertentu,” kata juru bicara IKEA dikutip CNBC International.
Mereka menambahkan bahwa keselamatan staf yang bekerja di rantai pasokannya adalah prioritasnya, dimana perusahaan sedang mengevaluasi opsi lain untuk mengamankan ketersediaan produk. Ikea tidak memiliki kapal kontainer sendiri namun menggunakan operator eksternal.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Houthi Ultimatum Israel, Ancaman ‘Kiamat’ Ini Kian Nyata

(sef/sef)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi