Bisnis.com, JAKARTA — Gletser Thwaites di Antartika Barat dijuluki Doomsday Glacier karena kehilangan 50 miliar ton es setiap tahun yang memicu ancaman kenaikan permukaan laut global.
Peneliti menemukan ratusan gempa kecil di Antartika antara 2010–2023 dalam studi yang diterbitkan di Geophysical Research Letters. Sebagian besar gempa terjadi di area Gletser Thwaites yang menghadap laut.
Temuan ini menimbulkan kekhawatiran karena, Doomsday Glacier berpotensi mempercepat kenaikan permukaan laut jika runtuh. Gletser ini juga menjadi pelindung bagi Pine Island dan Haynes, sehingga kerusakannya dapat melemahkan seluruh WAIS.
Kondisi Thwaites kini sangat tidak stabil karena mundur dengan cepat dan esnya terus mencair. Es Thwaites Ice Shelf yang menahan aliran es juga makin menipis akibat suhu laut yang meningkat.
Jika es ini runtuh, Thwaites akan kehilangan penopang utama dan aliran es ke laut akan meningkat pesat. Dampaknya dapat menaikkan kontribusi Thwaites terhadap kenaikan permukaan laut dari 4 persen menjadi 5 persen.
Penelitian NASA tahun 2021 menemukan rongga besar setinggi hampir 300 meter seluas dua pertiga Manhattan yang pernah menampung sekitar 14 miliar ton es. Rongga ini terbentuk hanya dalam tiga tahun, menunjukkan betapa cepatnya pencairan berlangsung.
Doomsday Glacier mencair diakibatkan adanya pemanasan global yang menyebabkan banyak gletser di Antartika menjadi tidak stabil. Terdapat faktor Thwaites mencair lebih cepat, yaitu:
– Kenaikan suhu laut membuat air hangat mengalir hingga ke bagian bawah gletser, sehingga mempercepat pelelehan dari sisi yang paling rapuh.
– Peningkatan suhu udara juga memperburuk kondisi dengan mencairkan permukaan es, membuat lapisan atas gletser semakin tipis dari tahun ke tahun.
– Fenomena polar amplification menyebabkan kawasan kutub memanas jauh lebih cepat dibanding wilayah lain, sehingga tekanan pada gletser makin meningkat.
– Perubahan arah dan kekuatan angin kini mendorong air laut hangat semakin dekat ke Thwaites, memperbesar kontak langsung yang mempercepat pencairan.
– Proses umpan balik iklim dan melemahnya struktur internal gletser membuat Thwaites semakin tidak stabil, sehingga lebih mudah retak, runtuh, dan kehilangan massa es dalam jumlah besar.
Selain itu dampak dari runtuhan Gletser Thwaites bukan hanya menaikkan permukaan laut, hingga merubah kehidupan manusia. Berikut dampak paling serius yang dapat muncul yaitu:
– Kenaikan permukaan laut, yang meningkatkan risiko banjir di wilayah pesisir.
– Ketidakstabilan gletser lain, karena Thwaites berperan sebagai penopang bagi es di sekitarnya.
– Perubahan sirkulasi laut, yang dapat memengaruhi iklim global.
– Gangguan ekosistem laut, termasuk perubahan habitat dan sumber makanan bagi makhluk laut.
– Perubahan pola cuaca, yang membuat cuaca ekstrem lebih sering terjadi.
– Pelepasan gas rumah kaca, akibat es tua yang meleleh dan melepaskan materi terperangkap.
– Hilangnya data ilmiah dan kesempatan penelitian, karena bagian es yang menyimpan rekam jejak sejarah iklim ikut lenyap. (Angel Rinella)
