Jakarta –
Sebelum dihantam bus yang mengangkut rombongan siswa SMP IT Darul Quran Mulia Putri Bogor, truk lebih dulu parkir di bahu jalan. Tapi kok bisa tiba-tiba melorot?
Kecelakaan maut di Tol Pandaan-Malang yang melibatkan bus dan truk menjadi sorotan. Pasalnya, kecelakaan tersebut terjadi saat truk tiba-tiba melorot mundur dan dihantam bus yang berisi pelajar SMP. Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengungkap kecelakaan itu bermula saat truk tak kuat nanjak.
Sopir kata Kholis, memarkirkan kendaraannya di bahu jalan. Saat parkir, truk justru melorot mundur dan berjalan tak terkendali. Truk yang melorot sempat dikejar oleh sopir. Nahasnya, saat truk melorot, bersamaan dengan bus yang tengah melintas ke arah depan. Belum sempat mengantisipasi, bus kemudian menghantam bagian belakang truk.
“Dari keterangannya yang bersangkutan mengejar pada saat truk tidak terkendali sehingga menabrak bus tadi,” urai Kholis dikutip detikJatim.
Dari kecelakaan itu, tercatat ada empat korban tewas dan lainnya luka-luka. Dari insiden itu, yang cukup menjadi pertanyaan kok bisa truk melorot saat posisinya parkir di bahu jalan. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menduga ada dua penyebab yang bikin truk melorot. Pertama truk overload yaitu mengangkut muatan melebihi kapasitasnya. Dengan begitu, bobot truk ikut tertarik ke belakang.
“Dengan muatan yang sesuai aja jika truk tersebut berhenti di tanjakan maka daya dorong ke belakang tetap ada, sehingga sebelum driver mengambil tindakan keluar cabin untuk mengganjal ban, harusnya posisi parking brake aktif, mesin mati dengan posisi tuas gear ada di 1 atau C. Tunggu sesaat untuk memastikan truk tidak mundur (karena ganjal ban itu sifatnya tambahan pengaman) atau minta tolong helper yang turun untuk mengganjal ban,” ungkap Sony saat dihubungi detikOto, Selasa (24/12/2024).
Kedua, sopir dirasa meremehkan risiko bahaya. Menurutnya, ini mungkin dilakukan sopir karena beban kerja yang terlalu berat.
“Ini juga banyak terabaikan oleh driver karena faktor beban kerjaan, letih dan beban pikiran, sehingga driver tersebut sudah tidak mampu lagi berpikir jernih untuk bertindak benar,” lanjut Sony lagi.
Truk overload memang kerap menimbulkan kecelakaan. Selain merugikan negara hingga triliunan, banyak korban meregang nyawa akibat truk overload. Dalam beberapa kejadian juga akibat muatan yang melebihi kemampuan, membuat truk kesulitan melibas jalan tanjakan dan berakhir melorot.
“PR besar dari teman-teman polisi, Dishubdar, dan pengelola jalan tol kembali dipertanyakan sih. Gimana memilah-milah kendaraan yang tidak laik jalan, ODOL, atau mencurigakan berlalu lalang. Mereka tidak hanya terlatih memiliki kemampuan potensi bahaya tetapi juga secara insting,” kata Sony.
“Jika merasa ada yang ganjil (tidak aman dan membahayakan) seharusnya disetop. Jika perlu, demi keamanan semua pihak, truk-truk yang akan melintas diinspeksi di mulut gerbang tol, itu kan hal-hal kecil dari tindakan mitigasi bahaya,” terang Sony.
Sejauh ini, pihak kepolisian masih menelusuri penyebab kecelakaan dengan melakukan olah TKP secara menyeluruh. Olah TKP bakal menggunakan alat-alat The Scientific Investigation of Road Accidents supaya hasilnya lebih akurat.
(dry/din)