SUARAMERDEKA.COM– Nama Robot Gedek tentu tak asing lagi di telinga banyak orang. Dua dekade yang lalu, Jakarta sempat dihebohkan dengan tindakan kejinya kepada anak-anak. Pelaku utama tersebut bernama Siswanto, atau biasa dikenal dengan Robot Gedek. Korbannya merupakan belasan anak yang mengalami pencabulan asusila. Baca Juga: Praktis Banget! Resep Mudah Nasi Tim Ayam Jamur, Bumbu Simple Bikinnya Mudah Bisa Pakai Nasi Sisa Kemarin Kini, konspirasi Robot Gedek kembali muncul dan viral di laman Twitter.
“8 mayat anak anak ditemukan dengan ciri ciri yang sama : ada bekas jeratan di leher, sayatan di perut dan luka bekas benda tumpul di anus. Pada 1996, namanya menjadi momok menakutkan bagi orang tua dan anak anak di Indonesia,” tulis @mvw_mystic. Pada kurun waktu 1994-1996, ditemukan 8 jasad anak anak di daerah Jakarta. Sebagian ditemukan di kawasan bekas Bandara Kemayoran, dan beberapa lainnya ditemukan di Pondok Kopi. Korban rata rata merupakan anak jalanan, dan karena hal itu juga, kasus penemuan jasad ini tidak begitu menarik perhatian publik. Baca Juga: Intip 7 Cara Efektif Bikin Pupuk Organik dari Cangkang Telur. Hasilnya Istimewa, Tanaman Berbuah Lebat Banyak yang beranggapan kedelapannya hanya kasus akibat “liar”nya dunia jalanan. Namun sebuah pola misterius membuat kasus yang sudah terjadi selama 2 tahun ini menjadi perhatian publik pada akhirnya. Kedelapan korban tersebut diduga merupakan korban tindakan keji oleh 1 orang yang sama. “Dugaan ini muncul setelah kedelapan korban memiliki pola dan tanda kematian yang sama. Mereka semua memiliki bekas jeratan di leher, sayatan di perut dan luka bekas benda tumpul di kemaluannya. Ini seakan sebagai “signature” dari pelaku,” “Puncaknya, pada kasus jasad ke-8, dengan korban a.n Kasikin. Saat itu, kasus kematian 7 anak sebelumnya memang dalam pantauan, sehingga ketika timbul korban baru, kepolisian dgn cepat melakukan tracking terhadap aktivitas korban dan org-orang yang ia temui sebelum ditemukan tewas.” Baca Juga: Jerigen Solar Penuh, Asa Nelayan Tratebang untuk Melaut Tak Lagi Surut “Kepolisian mencari orang orang yang ‘berpotensi’ melakukan hal itu, hingga kecurigaan muncul kepada sosok pedagang baju bekas di Kemayoran yang mengaku bernama Sunarto, ia dicurigai karena menurut orang-orang di sekitar “menyukai” anak anak,” lanjutnya. Namun ketika ditangkap, Sunarto mengelak dari segala tuduhan. Ia bahkan mencoba berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk menangkap pelaku sebenarnya yang juga merupakan kenalan Sunarto sendiri. Ia menyebutkan nama seorang temannya yang ia katakan sebagai pelaku tindakan keji itu. Baca Juga: Digitalisasi Masjid Dengan QRIS, Bank Indonesia Jateng Pilih Kendal Jadi Percontohan, Ternyata Ini Alasannya.. Orang yang menurutnya memiliki masalah pola ketertarikan yang sama dengannya, namun lebih brutal dan nama orang itu adalah Siswanto alias Robot Gedek. Singkat cerita, Robot Gedek yang akhirnya tertangkap mengakui perbuatannya. Bahkan ia menyebut sudah merudapaksa dan menghilangkan nyawa 12 anak jalanan.***
