Kisah Gerobak Bakso Terguling di Tengah Gelaran Piala Dunia U-17 di JIS

11 November 2023, 18:41

TEMPO.CO, Jakarta – Masyarakat antusias menyaksikan Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium (JIS). Sejumlah pedagang pun senang. Banyaknya penonton yang datang ke stadion diharapkan bisa melariskan dagangan merekaNahas, harapan untuk mendapatkan pelanggan lebih, tak bisa dirasakan Sunarto. Pria berusia 68 tahun ini tak sengaja menjatuhkan gerobaknya.Ia membungkuk, mempertahankan gerobak baksonya yang terguling. Namun, usaha itu tak membantu. Tumpah ruah seluruh barang dagangannya. Kuah panas membasahi trotoar dekat pintu keluar barat JIS. Termasuk bahan bakso lainnya.”Saya mundur, enggak ngerti. Saya kira datar, sama (jalannya). Taunya kejeglong,” ujar Sunarto sambil mengelap wajahnya dengan handuk yang menggantung di leher, Sabtu, 11 November 2023.Hari itu cerah, tapi tidak dengan suasana hati Sunarto. Ia terduduk lemas di dekat gerobaknya. Raut wajahnya penuh kesedihan. Hingga petugas keamanan datang menghampirinya. Beberapa orang juga turut membantu membangunkan gerobaknya kembali. Tulisan warna merah ‘Bakso Malang’ di gerobaknya menjadi miring. Sejumlah pentol, tahu, gorengan, dan mie pun ikut berceceran.”Saya baru saja sampai, tadi jualan di belakang sana, diberitahu petugas pindah depan sini biar lebih laku. Baru aja orang beli Rp5 ribu, eh…,” ujarnya tak mampu melanjutkan.Sunarto mengaku baru pertama kali berjualan di JIS. Sebelumnya, ia mangkal di Pelabuhan Sunda Kelapa.Iklan

Pria asal Cilacap, Jawa Tengah itu mengaku bisa mendapatkan Rp400 hingga Rp600 ribu dalam sehari. Ia berujar mendapat informasi dari Youtube dan teman-temannya, jika ada acara Piala Dunia U-17 di JIS. Dengan semangat mendapatkan pelanggan yang ramai, ia berangkat dari rumahnya daerah Pasar Kepiting pukul 13.30 WIB. “Saya tadi harus muter jauh. Kalau lewat sini kan susah (Ancol lurus), lawan arah banyak container. Jadi aku lewat sana, naik, turun, jalannya berkelok-kelok,” ucapnya.Baru tiba pukul 16.20 WIB dan mendapat satu pelanggan, ia terpaksa pulang dengan rasa sedih. “Ini airnya tumpah semua, saya enggak bisa lanjut,” ujarnya sambil mengecek kondisi gerobaknya, di mana banyak kaca yang pecah.Sejumlah orang datang menghampirinya. Mereka yang iba memberi sedikit rezeki berupa uang. “Alhamdulillah, saya doakan mereka sehat,” kata dia amat bersyukur.Mau tidak mau, berita sedih itu harus ia adukan ke bosnya. Dirinya merasa harus bertanggungjawab dan mengambil hikmah ke depannya. “Bilangnya ke bos ya pasti jujur, habis jatuh enggak boleh bohong. Nanti durhaka,”. Pilihan Editor: 5 Hal yang Perlu Diketahui Penonton Piala Dunia U-17 2023 di JIS: Kantong Parkir hingga Layanan Bus TJ 

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi