Kiai Ma’ruf: Saya tak Diajari Jadi Wapres tau-tau Jadi Wapres

29 September 2023, 12:00

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyebut menjadi santri dapat mengantarkan seseorang untuk mencapai berbagai posisi dalam kehidupan.  Saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Al Maghfurlah K.H. Muhammad Amin (Abuya Amin) Ke-30 di Masjid Jami’ Baitul Muhtadin Kresek, Banten, Kiai Ma’ruf bercerita yang sejak kecil dididik di pesantren, bukan sekolah umum.
Meski demikian, menjadi santri kata Kiai Ma’ruf berhasil mengantarkannya menjadi kiai, Raim Aam PBNU, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, bahkan Wakil Presiden seperti saat ini.
“Saya ini tidak disekolahkan sekolah umum, tetapi disuruh jadi santri, suruh jadi kiai dan saya alhamdulilah atas saran beliau, sampai saya, walaupun saya tidak begitu alim tetapi disebut kiai, dan saya pernah menjadi Rais Aam NU, saya juga sampai menjadi ketum MUI seluruh Indonesia,” ujar Kiai Ma’ruf dalam keterangannya dikutip Jumat (29/9/2023).
Kiai Ma’ruf menyebut, selama menjadi santri, dia juga tidak pernah diajari untuk menjadi wakil presiden, tetapi dia diajari untuk membimbing manusia untuk menjadi lebih baik.

“Tetapi tiba-tiba saya dibelokkan tau tau, saya tidak diajari untuk jadi wakil presiden, tau-tau jadi wapres, saya tidak belajar untuk menjadi wapres, saya disuruh diajak menjadi kiai, membimbing manusia orang-orang,” ujarnya.
Karena itu, Kiai Ma’ruf menilai peran pentingnya kehadiran para kiai maupun alim ulama untuk mengajar manusia pada jalan kebaikan. Untuk itu, ia berpesan pentingnya mencetak ulama bagi keselamatan generasi berikutnya. 
“Alhamdulilah berkat kiai, ulama sehingga kita menjadi orang orang yang mengupcapkan Lailahailallah dan menjadi orang yang baik baik. Kalau ngga ada ulama, manusia ini kayak binatang,” ujarnya.
Ia juga menegaskan perlunya ulama-ulama dibentuk, karena ulama yang telah ada tidak akan hidup selamanya. Karena itu, dia mendorong pesantren harus terus dihidupkan, untuk melahirkan penerus ulama-ulama. “Kenapa, karena para ulama tidak selalu hidup. Kyai juga meninggal. Kalau kita sudah meninggal, ilmunya itu dibawa,” ujarnya.
 
 
 
 

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

,

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi