Blitar (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa mengenalkan durian premium asal Blitar ke investor Tiongkok. Durian yang dikenalkan Khofifah ini merupakan hasil panenan dari agro eduwisata Republik Durian Farm Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Jenis durian yang dikenalkan oleh Khofifah ini adalah musangking dan blackthorn. Menurut Khofifah banyak investor yang menanyakan tentang potensi durian musangking dan blackthorn.
“Saya beberapa lalu dikonfirmasi Mas Anna, dikasih produksinya, kemudian saya unggah di medsos, respons luar biasa. Kemudian respons dari dubes Tiongkok, beliau menyampaikan cina kemungkinan mencari impor durian dari Indonesia,” ucap Khofifah, Jumat (27/12/2024).
Untuk memastikan kualitas dan kuantitas durian, Khofifah langsung datang ke Republik Durian Farm. Di sana Khofifah melihat langsung kondisi kebun durian.
Bahkan, Khofifah juga merasakan langsung buah durian musangking dan blackthorn yang menjadi unggulan Republik Durian Farm. Menurut Khofifah, Durian Blackthorn hasil agro eduwisata tersebut memiliki kualitas yang tinggi serta memiliki ciri khas tersendiri.
“Saya ingin memastikan kapasitasnya, banyak sebetulnya karena untuk produk yang ekspor ada kuantiti dan kontinuitas. Karena kontinuitas ini penting, jadi antara kuantiti kontinuitas dan kualitas ini Three in One. Ini yang kami menjadi semangat untuk identifikasi lahan lahan yang sesuai untuk menanam durian terutama jenis musangking dan blackthorn yang market luar negeri luar biasa, pasar lokal juga dibutuhkan,” bebernya.
Selain memiliki peluang ekspor, argo eduwisata ini juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dari hasil tanya jawab Khofifah dengan sang pemilik kebun, agro eduwisata ini bakal memiliki nilai keuntungan hingga Rp2 miliar jika setiap pohon sudah rutin berbuah.
“Keuntungan yang disampaikan mas Anna Luthfie satu pohon pertama butuh waktu lima tahun, hitung-hitungannya sampai Rp2 miliar sekali panen,” tegasnya.
Sementara itu, Anna Luthfie yang merupakan pemilik kebun merasa bersyukur buah duriannya dipromosikan oleh Gubernur Jatim terpilih yakni Khofifah Indar Parawansa. Bahkan buah duriannya juga dikenalkan dengan investor asing asal Tiongkok.
“Tadi saya sudah cerita saya sampaikan skala satu hektare dengan populasi 100 pohon lebih lima tahun nilai ekonominya Rp2 miliar. Tambah tahun tambah besar pohonnya tambah buahnya pasti lebih besar nilainya,” ungkap Anna Luthfie.
Mantan Anggota DPRD Jawa Timur tersebut memang saat ini tengah konsen mengembangkan dunia pertanian yang terintegrasi. Khususnya di bidang perkebunan durian.
Saat ini Anna Luthfie telah memiliki 11 titik lahan durian tersebar di beberapa wilayah di Blitar. Semua lahan yang digunakan untuk kebun durian ini awalnya adalah lahan tidur atau tak termanfaatkan.
“Malaysia 40 tahun satu pohon 400 juta rata-rata. Tadi kami sudah bicara lebih tajam lagi dengan Bu Khofifah. Pemprov ini lahan tidurnya banyak banget, kami bisa kerja sama, kami akan survei mana lahan yang memungkinkan dulu, misalnya dari 5 hektare dulu, sebagai percontohan. Saya pikir itu pembicaraannya sudah agak maju,” tandasnya. [owi/beq]
