Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Khofifah bersama BAZNAS Kota Mojokerto Santuni 500 Yatim dan Dhuafa 

Khofifah bersama BAZNAS Kota Mojokerto Santuni 500 Yatim dan Dhuafa 

Mojokerto (beritajatim.com) – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa turun langsung menyalurkan santunan kepada 500 anak yatim se-Kota Mojokerto, Kamis (4/4/2024). Santuan kepada 500 anak yatim se-Kota Mojokerto digelar di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Kota Mojokerto.

Bersama Pj Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro, Wali Kota Mojokerto periode 2019-2024, Ika Puspitasari, Ketua Baznas Jawa Timur Prof Ali Maschan Moesa dan juga jajaran forkopimda Kota Mojokerto, Khofifah berbagi kebahagiaan dengan ratusan anak yatim yang hadir, Kamis (4/4/2024).

“Mudah-mudahan anak-anak semua Allah berikan kesempatan untuk bisa sekolah setinggi tingginya, yang ingin menjadi dokter bisa jadi dokter, yang ingin jadi dosen bisa bisa jadi  dosen sampai profesor yang mondok bisa jadi Kyai, Ulama Amin,” ungkapnya.

Masih kata Khofifah, saat ini Ramadhan telah memasuki penghujung akhirnya. Di sepuluh hari terakhir ini ada waktu dimana Allah SWT menurunkan banyak malaikat untuk menebar keberkahan pada manusia yaitu Lailatul Qadr. Sepuluh hari tersebutbharus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan munajat.

“Ibadah dan doa agar kita mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. Malaikat malaikat itu diturunkan Allah SWT pada malam Lailatul Qadr untuk membagikan nikmat dan berkah, kesejahteraan serta keselamatan dari Allah SWT. Oleh sebab itu mari kita berlomba-lomba untuk mendapatkan berkah Allah SWT, dengan memperbanyak i’tikaf,” katanya.

Selain itu, lanjut Khofifah, memperbanyak tadarus, memperbanyak ibadah dan semoga mendapatkan lailatul qadr. Khofifah mengatakan bahwa manusia tidak boleh berhenti maupun putus asa atas rahman rahimnya Allah. Bahkan dalam hadis Qudsi, dikatakan Allah akan mengijabah apa yang di prasangka oleh hambaNya.

“Sehingga sebagai manusia, harus berprasangka baik pada Allah SWT karena Allah SWT akan memberikan sesuai  dengan apa yang diprasangkakan hambanya. Jadi anak-anak semua bapak bapak semua ibu ibu yang mengantarkan putra-putrinya jangan pernah berprasangka tidak baik kepada Rahman dan rahimnya Allah,” tegasnya.

Tak lupa, di penghujung bulan Ramadhan, Khofifah ikut mengajak yang hadir untuk bersama-sama semangat menjemput lailatul qadar. Ia mengkisahkan cerita tentang Imam Abu Hasan Assadzili. Beliau adalah seorang ulama, sufi dan ahli tarekat asal Maroko. Beliau juga terkenal kaya raya dan dermawan.

Menurut beberapa riwayat Imam Abu Hasan Assadzili seumur beliau hidup selalu bertemu lailatul qadr. Sehingga beliau bisa merumuskan kalau lailatul qadr akan turun di malam 27 Ramadhan jika puasa dimulai hari selasa. Yang artinya tinggal beberapa hari lagi

“Maka mari i’tikaf nya ditingkatkan. Solat malamnya ditingkatkan, solatnya diupayakan semakin khusyuk. Manfaatkan malam ganjil Ramadhan untuk bermunajat dan memaksimalkan ibadah supaya kita benar benar mendapatkan lailatul qadr,” pungkasnya. [tin/kun]