Ketum PPI Soroti Tantangan Reformasi dan Peran TNI-Polri dalam Keamanan Nasional

Ketum PPI Soroti Tantangan Reformasi dan Peran TNI-Polri dalam Keamanan Nasional

Malang (beritajatim.com) – Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia, Muhlis Ali, mengungkapkan pandangannya mengenai perjalanan reformasi Indonesia yang telah berlangsung selama 26 tahun, sejak era Presiden BJ Habibie hingga Presiden Prabowo Subianto. Dalam kesempatan ini, Muhlis menyoroti tantangan yang masih dihadapi dalam penguatan tatanan kenegaraan dan kebangsaan.

Muhlis Ali menyatakan bahwa meskipun Indonesia telah melewati perjalanan panjang reformasi sejak 1998, masih banyak kelemahan dalam sistem kenegaraan dan kebangsaan yang membutuhkan perhatian serius. Ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, lima tahun mendatang menjadi momen penting untuk memperbaiki kelembagaan negara serta memperkuat instrumen kenegaraan agar Indonesia lebih kokoh dan kuat.

“Reformasi sudah berjalan lama, namun banyak hal yang masih perlu diperbaiki, terutama dalam penguatan tatanan kenegaraan. Lima tahun ke depan, di bawah kepemimpinan Pak Prabowo, harus menjadi momen untuk menguatkan sistem dan lembaga negara,” ujar Muhlis Ali dalam sebuah wawancara pada Jumat (27/12/2024).

Muhlis Ali juga menyoroti agenda besar pemerintahan Presiden Prabowo yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, perbaikan perekonomian masyarakat, dan ketahanan pangan. Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah untuk mencapai kemandirian bangsa.

“Ketahanan pangan adalah tantangan besar yang harus segera diatasi. Pak Prabowo sudah menegaskan hal ini sebagai agenda utama untuk memastikan bangsa kita tidak bergantung pada negara lain,” lanjutnya.

Selain itu, Muhlis menekankan pentingnya penguatan TNI sebagai alat negara yang berfungsi menjaga pertahanan dari ancaman luar dan memastikan stabilitas keamanan di dalam negeri. Ia mengingatkan bahwa TNI harus diperkuat untuk menjaga kedaulatan bangsa dan menghadapi berbagai potensi ancaman yang bisa mengguncang stabilitas nasional.

Muhlis Ali juga memberikan perhatian pada peran penting kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Meskipun terdapat beberapa masalah internal di tubuh Polri, ia mengapresiasi langkah-langkah pembenahan yang telah dilakukan, terutama dalam menangani anggota yang terlibat kasus hukum.

“Polri telah menunjukkan keseriusannya dalam menangani anggotanya yang terlibat dalam masalah hukum. Proses hukum dan pemberhentian oknum yang melanggar adalah langkah positif untuk memperbaiki institusi ini,” tegasnya.

Muhlis juga mengapresiasi kinerja TNI dan Polri dalam pengamanan Natal 2025 dan liburan akhir tahun. Ia menganggap keberhasilan pengamanan tersebut sebagai bukti kemampuan kedua institusi ini dalam menjaga keamanan masyarakat.

“Saya sangat menghargai kinerja TNI-Polri dalam menjaga keamanan selama Natal dan pengaturan mobilitas pemudik. Ini menunjukkan bahwa kedua institusi ini mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujarnya.

Muhlis Ali menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa sinergi antara TNI, Polri, dan pemerintah akan semakin kuat dalam menjaga stabilitas nasional dan melindungi masyarakat dari ancaman baik di dalam maupun luar negeri.

“Dengan komitmen kuat dari TNI dan Polri, serta dukungan penuh dari pemerintah, saya optimistis Indonesia akan semakin kokoh menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” tutup Muhlis Ali yang juga merupakan Founder Graha Yakusa Malang, Jawa Timur. [yog/beq]