Ketua PBNU Desak Aktor Global Setop Pembantaian di Gaza dan Palestina

9 March 2024, 14:08

Jakarta, CNN Indonesia — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan pernyataan sikap atas perkembangan konflik PalestinaIsrael dengan mendesak aktor global yang terlibat dalam masalah itu segera menghentikan perang di Gaza.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan dirinya sudah sejak lama berkomunikasi dengan berbagai pihak internasional hingga pemerintah Indonesia. Semua pihak pun sepakat kalau kondisi di Palestina masih sangat berat.
“Bahkan, kami khawatir malapetaka yang sedang berlangsung di Gaza cenderung menjadi status quo karena semua suara masyarakat secara internasional sama sekali tidak didengar dan diabaikan oleh mereka yang terlibat dalam bencana Palestina ini,” kata Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, semua pihak termasuk non pemerintah di seluruh dunia sudah bersuara dan mendesak Israel menghentikan serangannya ke Palestina. Namun, semua itu tak digubris oleh Israel.

Oleh karena itu, PBNU pun mengeluarkan tiga sikap atas konflik Israel-Palestina.
Pertama, mengimbau kepada pemerintah di seluruh dunia untuk tidak berhenti membuat inisiatif berupa manuver diplomatik internasional, maupun kebijakan demi menghentikan kekerasan.
“Karena keadaan kemanusiaan benar-benar sudah tak tertanggungkan khususnya di Gaza. Kita tak boleh biarkan ini terus menerus,” ucap Yahya.
Kedua, PBNU juga meminta Israel untuk membuka akses ke Masjid Al-Aqsa agas umat Muslim bisa beribadah di sana selama Ramadan.
“Kami minta dengan sungguh-sungguh supaya ini dibuka,” kata Yahya.
Ketiga, PBNU minta aktor-aktor global untuk mengingat bahwa keadaan di Palestina bisa memicu terjadinya dinamika yang berbahaya untuk stabilitas dan keamanan global.

Pasalnya, kata Yahya, segala prinsip hukum internasional sudah dilanggar. Menurutnya, tindakan ini bisa membuat masyarakat internasional putus asa.
Yahya menilai kalau kepercayaan pada tatanan atas dasar aturan runtuh, dunia akan ada di ambang bahaya yang luar biasa.
“Maka kami juga menuntut kepada aktor-aktor global untuk segera menghentikan malapetaka yang sekarang berlangsung di Gaza dan Palestina,” katanya.
Agresi Israel di Gaza sudah berjalan lima bulan, sejak dimulai pada 7 Oktober lalu ketika Hamas melakukan serangan mendadak ke Israel selatan.

Sejak itu Israel membalas dengan melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Imbas pembantaian, sampai saat ini hampir 31 ribu warga sipil tewas, puluhan ribu luka-luka.
Tak hanya itu, kondisi kemanusiaan masyarakat di Gaza saat ini juga memprihatinkan karena kekurangan makanan, ancaman gizi buruk dan kelaparan.
Kini warga di Gaza masih menunggu keputusan gencatan senjata, terutama jelang bulan Ramadan yang akan dimulai dalam hitungan hari ke depan. (mrh/agt)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

,

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi