Ketua BEM FBS Unesa Mengaku Alami Pelecehan di Depan Banyak Orang dan Tak Ada yang Bantu, Begini Kronologinya

13 November 2023, 12:50

SURABAYA, Suaramerdeka.com – Menjadi Ketua BEM dalam sebuah Universitas tentu tidak mudah. Ketua BEM yang terpilih biasanya memang memiliki komeptensi yang mumpuni. Selain menjadi sorotan, Ketua BEM merupakan pemimpin sekaligus penanggung jawab tertinggi dalam organisasi eksekutif mahasiswa. Baca Juga: OST Gadis Kretek: Lirik Lagu ‘Kala Sang Surya Tenggelam’ Nadin Amizah, Berikut Link Video Musiknya Baru-baru ini kejadian tak mengenakkan dialami salah seorang ketua BEM.

Berdasarkan penuturannya, Ketua BEM FBS Unesa mengaku mendapat pelecehan. Mirisnya, pelecehan tersebut dialami saat berada di depan banyak orang dan tak ada yang membantunya. Baca Juga: Jadi Pendatang Baru Livoli Divis Utama, LaVani Persembahkan Gelar Juara untuk SBY Melalui akun instagram pribadinya, @dhebbysilvia, korban bernama Dhebby Silvia tersebut menceritakan kronologi yang dialaminya. “It’s time to speak up. Pada 20 Agustus 2023, saya Dhebby mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2020 di depan gedung rektorat saat mengawasi Mahasiswa Baru 2023 simulasi PKKMB 2023,” tulisnya. Kejadian pelecehan yang dialami Dhebby Silvia bermula saat dirinya kumpul dengan biro dalam negeri BEM FBS UNESA dalam mengawasi simulasi PKKMB. Saat itu teman-teman Dhebby sedang sholat, namun saat itu Dhebby kebetulan sedang tidak sholat. Baca Juga: Piala Dunia U17: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Panama, Bakal Sedikit Rotasi Saat dirinya sedang bersama-sama dengan ketua BEM masing-masing fakultas mengawasi mahasiswa baru, pelaku kemudian datang bersama teman-temannya dan menyalami semua orang kecuali Dhebby Silvia Putri. “Pelaku hanya menatap saya pada saat itu posisi badan saya menghadap lapangan kemudian beliau membalikkan diri, menghadap kelapangan dan menempelkan seluruh tubuhnya ke tubuh saya, menyender dan bertumpu kepada saya,” bebernya. Hal tersebut membuatnya terjepit, apalagi dikatakan bahwa pelaku memiliki tubuh yang besar. “Saya mencoba untuk mendorong beliau tetapi juga tidak bisa. Sampai pada akhirnya beliau berdiri tegak dan menertawakan saya, beliau mengakatakan “oh ada orang disini?”sambungnya. Hal ini dilakukan pelaku didepan umum bahkan di hadapan banyak laki-laki, karena teman-teman perempuan lainnya tengah sholat. “Saat itu saya merapikan pakaian saya karena lecak bekas disender oleh pelaku. Kata yang bisa saya ucapkan hanyalah ‘apa sih maksud lu?’. Kemudian pelaku menarik id card saya (kebetulan saya memakai lanyard BEM) dan dia berkata ‘apaan nih’,” lanjutnya. Dhebby hanya bisa menangis usai kejadian tersebut dan sempat menelpon pelaku namun malah balik mendapatkan ancaman. Padahal menurutnya, dirinya hanya ingi masalah ini dapat diselesaikan dengan pihak ketiga yakni Satgas PPKS, akan tetapi pelaku menolak dan malah mengancam balik dirinya. “Saat saya bilang bahwa saya ingin masalah ini diselesaikan oleh PPKS, pelaku malah memberikan ancaman kepada saya dengan berkata ‘oh lu mau kasusin ini? Gua juga bisa kasusin lu balik’. Jawaban saya saat itu hanyalah ‘silakan, saya merasa tidak bersalah’,” terangnya lagi. Dengan adanya kejadian ini, Dheby Silvia Putri mengaku bahwa dirinya berharap agar pelaku dapat diberikan sanksi sesuai dengan perundang-undangan. “Saya sangat berharap agar bisa segera terselesaikan karena proses penyelesaian kasus ini sangat berdampak kepada psikis saya,” pungkasnya.***

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi