Ketika Biksu Turun Tangan di Perang Saudara Tetangga RI

3 February 2024, 16:30

Jakarta, CNBC Indonesia – Perang tengah meletus di berbagai belahan dunia. Bukan cuma antar negara seperti Rusia-Ukraina atau Israel-Palestina, tetapi juga ada yang terjadi di satu negara atau istilahnya ‘perang saudara’.Misalnya saja Myanmar yang berada dalam perang saudara sejak junta militer pimpinan Min Aung Hlaing mengkudeta pemerintahan sipil pada Februari 2021. Hingga saat ini, perlawanan dari milisi-milisi anti junta terus berlanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa saat lalu, perang di Myanmar akhirnya menyeret kelompok biksu agama Buddha. Pada Selasa (23/1), ratusan orang berdiri di alun-alun kecil Pyin Oo Lwin, sebuah kota perbukitan yang populer di Myanmar, untuk mendengar seorang biksu populer memberikan saran yang mengejutkan.”Min Aung Hlaing harus minggir dan membiarkan wakilnya Jenderal Soe Win mengambil alih,” kata biksu ultra-kanan bernama Pauk Ko Taw itu, dikutip dari BBC.Pauk sendiri hingga saat ini masih setia mendukung junta militer. Namun serangkaian kekalahan telak yang diderita tentara di tangan milisi etnis telah mendorong pendukung Min Aung Hlaing mempertimbangkan kembali posisi mereka.”Lihat wajah Soe Win. Itu wajah prajurit sungguhan. Min Aung Hlaing tidak bisa mengatasinya. Seharusnya ia beralih ke peran sipil,” tambah Pauk.Tidak jelas dukungan seperti apa yang dimiliki Pauk Ko Taw di angkatan bersenjata. Namun komentarnya senada dengan para pendukung junta lainnya, yang makin frustasi dengan ketidakmampuan para pemimpin militer Myanmar membalikkan keadaan terhadap lawan-lawan mereka.Di sisi lain, pemilihan Pyin Oo Lwin sebagai tempat orasinya menambah bobot ketegasan permintaan sang biksu. Kota itu dulunya merupakan bekas koloni Inggris dan kini menjadi lokasi Akademi Layanan Pertahanan elit, tempat para petinggi angkatan darat dilatih.Hubungan antara militer dan kebiksuan bukanlah hal baru. Para biksu Burma memiliki tradisi politik yang panjang, seringkali aktivisme anti-otoritarian, mulai dari gerakan anti-kolonial pada tahun 1930-an hingga pemberontakan melawan kekuasaan militer pada tahun 1988 dan 2007.Banyak yang menentang kudeta tahun 2021, beberapa di antara mereka menanggalkan jubah mereka dan mengangkat senjata melawan kudeta. Namun beberapa di antara mereka telah bekerja sama dengan para jenderal, berbagi keyakinan yang sama bahwa baik Buddha maupun budaya perlu dilindungi dari pengaruh luar.Menyusul bentrokan kekerasan antara warga Budha dan Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine pada tahun 2012, seorang biksu militan, Wirathu, membantu mendirikan sebuah gerakan yang dikenal sebagai Ma Ba Tha, atau Asosiasi Perlindungan Ras dan Agama.Hal ini mendorong boikot terhadap bisnis-bisnis milik Muslim, dengan mengklaim bahwa agama Buddha di Burma berada dalam bahaya dari umat Islam. Namun jumlah mereka hanya 8% dari populasi Myanmar.Gerakan ini secara resmi dibubarkan pada tahun 2017. Walau begitu, Ma Ba Tha tetap mendapat dukungan militer.Wirathu, yang sebelumnya dipenjara karena menghasut konflik rasial, kembali dipenjara pada tahun 2020. Namun kurang dari setahun kemudian dia dibebaskan oleh militer dan Min Aung Hlaing menghujaninya dengan penghargaan dan uang.Kudeta Min Aung Hlaing pada bulan Februari 2021 memicu reaksi publik, dengan demonstrasi besar-besaran yang menolaknya, lalu kemudian dibubarkan secara brutal.Jenderal berusia 67 tahun itu saat ini masih berupaya memperkuat legitimasinya dengan menampilkan dirinya sebagai tokoh agama Buddha. Media pemerintah terus-menerus melaporkan yang menunjukkan diktator itu melimpahkan hadiah di kuil-kuil, dan mengangkat jenazah di kepala biara.Badan keagamaan tertinggi Myanmar, dewan pemerintahan Buddha atau Sangha Negara, tidak banyak bicara secara terbuka tentang kudeta tersebut. Beberapa anggotanya diyakini diam-diam mendesak agar para jenderal menahan diri.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Perang Saudara Guncang Tetangga RI, Negara ‘Kiamat’ Energi

(fab/fab)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi