Keterangan Tersangka Pembunuhan Pasutri di Ponorogo Berubah-ubah

Keterangan Tersangka Pembunuhan Pasutri di Ponorogo Berubah-ubah

Ponorogo (beritajatim.com) – Polisi terus mendalami kasus tragis tewasnya pasangan suami istri (pasutri) Kaseno (65) dan Sarilah (63), warga Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo, yang diduga dibunuh oleh anak kandungnya sendiri, Sukar (30). Saat diamankan, penyidik menemukan keterangan pelaku kerap berubah-ubah dan belum konsisten.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali, menyampaikan bahwa Sukar sempat mengaku membunuh karena mengira ada ular besar masuk ke dalam rumah.

“Pengakuan tersangka, dia membunuh ular besar yang masuk ke dalam rumah. Pengakuan saat ini masih kita dalami,” jelas Imam Mujali, ditulis Selasa (23/9/2025).

Selain motif yang ganjil, polisi juga menemukan ketidakjelasan terkait alat yang digunakan dalam aksi keji tersebut. Sukar beberapa kali memberikan keterangan berbeda mengenai benda yang dipakai untuk menghabisi kedua orang tuanya.

“Terkait alat yang digunakan, tersangka juga memberikan keterangan yang tidak konsisten. Polisi menduga korban dipukul dengan benda tumpul seperti kayu atau linggis,” terang Imam.

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi memastikan terdapat luka pada bagian kepala belakang. Luka di kepala belakang itu dialami kedua korban dan diduga akibat hantaman benda keras.

“Ini yang jelas benda tumpul. Luka di kepala bagian belakang, dua-duanya ada bekas luka,” tegas Imam.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) juga mengungkap kondisi mengenaskan pasangan lansia tersebut. Kedua korban ditemukan dalam posisi menengadah ke atas, tubuh mereka ditelungkupi pasir, lalu ditutup dengan sarung.

Situasi ini menambah duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Pasalnya, Kaseno dan Sarilah dikenal hidup sederhana. Kasus ini sontak menjadi perhatian publik Ponorogo. Warga berharap kepolisian segera mengungkap secara terang benderang motif di balik pembunuhan yang mengoyak nurani tersebut. [end/beq]