Keseruan Berlari Relay Ultra Marathon Jakarta-Bandung

Keseruan Berlari Relay Ultra Marathon Jakarta-Bandung

Jakarta

Sebanyak 8 pelari mewakili komunitas detikcom Runners secara bergantian menuntaskan jarak 180 km di event wondr ITB Ultra Marathon 2025. Banyak keseruan tercipta sejak start dari Grha BNI 46, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025) malam hingga finish di Kampus ITB, Bandung, Sabtu (27/9) malam.

Salah satunya dialami Toro, pelari ke-5 yang menempuh salah satu segmen terberat, dari Cisarua, Bogor hingga Cijedil, Cianjur. Baginya, momen paling menantang sekaligus paling dikenang adalah ketika harus bersiap untuk start kapan saja di waktu yang tak terduga.

Jika dalam race individual semua pelari start bersamaan, dalam format relay, waktu start pelari kedua dan seterusnya bisa berbeda-beda tergantung waktu finish pelari sebelumnya. Karenanya, memprediksi target waktu finish masing-masing pelari menjadi bagian dari race plan yang harus diperhitungkan dengan cermat sebagai bagian dari team work.

“Jadi ada beberapa pelari termasuk saya yang ekspektasinya akan start di jam 13.00, ternyata harus lebih cepat di jam 11.30,” kata Toro mengisahkan momen transisi yang lebih cepat dari rencana awal.

“Posisi saya 15 menit sebelumnya masih leyeh-leyeh di kasur alhasil langsung meloncat dan bersiap-siap untuk segera start,” tuturnya, mengenang kepanikan yang terjadi saat itu.

Diawali dengan start penuh drama, Toro akhirnya sukses menuntaskan segmen full tanjakan dan turunan ekstrem dengan elevation gain 200 meter dan elevation lost 500 meter. Berlari di bawah cuaca terik tengah hari dengan terpaan udara dingin-cenderung kering khas lereng Gunung Gede-Pangrango pada akhirnya bukan hanya soal adu cepat, tapi juga menjadi pengalaman unik yang tidak terlupakan oleh Toro.

“Berhasil finish di dengan catatan waktu 3 jam 15 menit, (merupakan) sebuah pencapaian yang belum pernah terbayangkan sebelumnya,” tandasnya.

Tim Relay-8 detikcom Runners di ITB Ultra Marathon 2025: Femi, Ludi, Uyung, Kenyol, Toro, Wawan, Sarwani, Ai. Foto: detikcom Runners

Tidak hanya para pelari yang merasakan pengalaman seru di event ini. Pani, salah seorang tim support untuk detikcom Runners, mengaku bangga dengan pengalaman pertamanya mengawal event lari ultra marathon, terlebih ketika harus memonitor pergerakan pelari pada malam hingga dini hari.

“Tantangan paling berkesan menurut saya ketika saya harus mengawal di posisi banyak kendaraan, karena saya takut kesengol dan rawan keserempet,” kata Pani, merujuk segmen Grha BNI 47 hingga Wisma Raharja, Jakarta Selatan yang memang terkenal dengan kemacetannya.

“Karena ramainya kendaraan, mau tidak mau saya harus turun dari motor dan meninggalkan motor sekitar 1 km lebih, sampai macetnya terkendali,” kenang Pani.

Situasi sebaliknya dialami Pani saat melintas dinihari di segmen Cibinong-Tajur. Jika sebelumnya ia menghadapi tantangan lalu lintas yang terlalu padat, di segmen ini ia justru mengkhawatirkan kondisi jalanan yang terlalu sepi.

“Daerah jalan raya Bogor juga menantang. Jalanan yang sepi karena situasi maraton di malam hari butuh pengawalan yang ketat,” katanya.

Mengusung tema ‘Run for Stronger Unity in Diversity’, wondr ITB Ultra Marathon 2025 yang digelar pada 26-28 September 2025 ini diikuti lebih dari 5.000 peserta. Sebanyak 3.775 pelari terdaftar di kategori ultra marathon 180 km dan 1.550 pelari mengikuti Fun Run 5 km.

Mewakili detikcom sebagai official media partner, partisipasi Tim Relay-8 detikcom Runners di wondr ITB Ultra 2025 kali ini mendapat dukungan dari iForte, CBN, dan NEX Datacenter yang berperan penting menghadirkan solusi teknologi, konektivitas, serta infrastruktur digital.

Halaman 2 dari 2

Simak Video “Titan Run 2025 Catatkan Nama di MURI”
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)