Kesaksian Kepsek-Warga soal Siswa SMP Cengkareng Jatuh dari Lantai 4

10 October 2023, 12:38

Jakarta, CNN Indonesia — Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 132 Jakarta Farid Makrup buka suara usai salah satu siswanya, DR, tewas karena terjatuh dari lantai empat gedung sekolah, Senin (9/10) pagi.
Farid menduga bahwa DR jatuh ketika istirahat. Ia mengatakan bahwa sekolah membiasakan siswa untuk tidak berada di lingkungan kelas ketika jam istirahat. Sehingga ia mengklaim tidak ada saksi mata yang melihat ketika korban jatuh.
“Itu anak-anak turun semua ke bawah, di kelas kosong, dan semua kelas terkunci. Anak kunci itu dipegang oleh wali kelas dan ketua kelas, [guru] piket pada keliling, ada yang mengontrol di bawah,” jelas Farid ketika ditemui di SMP Negeri 132 Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (10/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kejadian ini [siswa jatuh] di luar sepengetahuan kita,” lanjutnya.
Farid juga mengatakan kini pihak sekolah sedang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama satu hari untuk mensterilkan lokasi. Farid menambahkan sekolah akan terbuka terhadap proses penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian.
Menurut pantauan CNNIndonesia.com, pihak sekolah juga sedang mengupayakan renovasi terkait jendela yang diduga sebagai tempat jatuhnya siswa DR.

Warga sekitar buka suara
Jendela di sekolah tersebut dilaporkan dalam kondisi rusak dan tidak ada penjagaan atau teralis. Lalu, di balik tembok jendela terdapat pijakan kecil mengarah ke luar sekolah yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, lokasi tersebut sering menjadi tempat siswa membolos.
“Kalau dulu ada yang patah tulang gara-gara mau bolos, makanya udah lama ini [siswa bolos] bertahun-tahun,” kata salah satu warga, Mei (43) kepada CNNIndonesia.com.
Rumah Mei bertepatan di depan tempat kejadian perkara (TKP) atau lokasi jatuhnya siswa dari lantai empat sekolah. Sebelumnya, ia diberitahu warga lain bahwa di depan rumahnya ada siswa yang jatuh.
“Ada orang jatuh depan rumahmu,” ucap Mei mengikuti laporan tetangganya.
“Kalau jatuhnya enggak ada [yang melihat], cuma kalau suara gedebuknya iya, saya kira suara gas jatuh atau meledak, yang pertama kali lihat ada tuh orang belakang yang ngasih tau saya,” lanjutnya.

Mei mengatakan bahwa kondisi korban ditemui hanya terluka di bagian kiri kepala. Ia menduga bahwa kemungkinan korban tergelincir ketika ingin melompat ke pijakan di balik tembok
“Badannya mulus, enggak ada besetan,” kata Mei.
Pernyataan Mei ditimpali oleh warga lain, yakni Silverius (38) yang juga bertempat tinggal dekat lokasi kejadian.
“Iya, kalau misalnya [genteng] kena bentrok itu orang [korban], minimal satu dua [luka], kan kena benturan, ini jatuhnya lurus,” timpal Silverius.
Silverius mengatakan bahwa peristiwa ini termasuk kelalaian sekolah. Ia melihat kondisi sekolah tidak memiliki keamanan yang layak, karena beberapa jendela tidak memiliki teralis dan memudahkan siswa untuk melompat dari jendela.
“Pertama, ada jendela pecah enggak ditutupi. Kedua, enggak ada pengawasan, karena itu anak bisa di sini ngapain. Ketiga, polisi ada ngambil puntung rokok sama korek gas. Pertanyaannya mungkin dia merokok di atas, di sekolah lho, berarti sekolahnya sama sekali enggak ada pengawasan,” jelasnya.
Mei juga menimpali dengan harapan sekolah dapat mengevaluasi keamanan di sekitar sekolah, karena siswa sering melakukan aksi bolos melalui jendela belakang sekolah.
“Ini Sagawa [SMPN 132 Jakarta] udah puluhan tahun terkenal bolos, terus sama merokok, kenapa [sekolah] enggak pasangin CCTV atau enggak keamanan dikelilingi terus, atau sidak,” kata Mei.
Peristiwa siswa jatuh ini bukan pertama kali ditemui. Sebelumnya aja juga siswi kelas 6 SD di Pesanggrahan, Jakarta Selatan juga tewas usai terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah, beberapa pekan lalu (26/9).
Berdasarkan dua kasus tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta melakukan evaluasi usai dua siswa tewas akibat terjatuh dari gedung sekolah.
Ia menyatakan evaluasi yang perlu dilakukan yakni mengecek para siswa dan keamanan gedung-gedung sekolah di Jakarta.
“Evaluasi. Kemarin kan waktu ngumpul saya sudah minta Dinas Pendidikan evaluasi, mungkin harus dicek anak-anak sekolah, terus bangunan juga perlu kita evaluasi,” kata Heru di Gedung DPRD DKI Jakarta.

(nhl/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi