Washington DC –
Pengacara lingkungan dan aktivis antivaksin Robert F Kennedy Jr mengajukan dokumen kepada Komisi Pemilihan Federal untuk mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat pada tahun 2024 lewat partai Demokrat. Pengajuan itu dikonfirmasi oleh bendahara kampanyenya, John E Sullivan.
Dilansir CNN, Jumat (7/4/2023), Kennedy secara resmi akan mengumumkan pencalonannya pada 19 April di Boston. Pria berusia 69 tahun itu merupakan putra mantan senator New York, jaksa agung AS dan calon presiden 1968 yang dibunuh, Robert F Kennedy. Dia juga merupakan keponakan mendiang Presiden AS John F Kennedy.
Kennedy Jr dikenal sebagai orang yang tak percaya terhadap vaksin. Dia telah mempromosikan klaim yang menghubungkan vaksin dan autisme serta mendirikan organisasi anti-vaksin Pertahanan Kesehatan Anak. Dia juga mencela vaksin virus Corona dan mengkritik penanganan pandemi oleh pemerintah AS.
Pada tahun 2019, tiga anggota keluarganya – saudara perempuannya Kathleen Kennedy Townsend, saudara laki-laki Joseph P Kennedy II dan keponakan Maeve Kennedy McKean – dengan tegas mencela pandangan anti-vaksinnya dalam Majalah Politico. Mereka menyebut kampanye antivaksin Kennedy Jr adalah ‘bagian dari kampanye misinformasi yang memiliki konsekuensi memilukan dan mematikan’.
Pada 2022, Kennedy Jr menyebut Nazi Jerman dalam pidato antivaksin di Lincoln Memorial di Washington, DC. Tahun sebelumnya, Instagram menghapus akunnya ‘karena berulang kali membagikan klaim yang dibantah tentang virus Corona atau vaksin’.
Kennedy Jr telah men-tweet bulan lalu bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
“Jika sepertinya saya dapat mengumpulkan uang dan memobilisasi cukup banyak orang untuk menang, saya akan terjun dalam perlombaan,” katanya.
Sebagai pengacara lingkungan, Kennedy Jr bekerja dengan kelompok yang memimpin pembersihan Sungai Hudson. Dia juga bekerja untuk Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam dan ikut mendirikan firma hukum lingkungan.
Jika dia lolos dengan pencalonannya sebagai presiden, Kennedy akan menjadi yang terbaru dari antrean panjang anggota keluarga yang memasuki politik. Dia juga harus melawan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang hendak maju lagi sebagai capres lewat Demokrat.
Lihat juga Video ‘Putin Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia karena NATO Dekati Rusia’:
(haf/idh)