Kepala Otorita IKN Dapat Gelar Profesor Kehormatan dari Undip

10 December 2023, 7:16

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mendapat gelar profesor kehormatan (honoris causa) dari Universitas Diponegoro atau Undip pada Sabtu, 9 Desember 2023. Bambang memperoleh gelar itu untuk bidang keahlian kota layak huni dan berkelanjutan.Pemberian gelar tersebut dilakukan oleh Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama. Penganugerahan tersebut diberikan karena Bambang Susantono memiliki kompetensi dan prestasi di bidang keahlian kota layak huni dan berkelanjutan.Dalam pidato ilmiahnya, Bambang Susantono menyerukan bahwa konsep kota yang berkelanjutan untuk mewujudkan kota yang layak huni merupakan salah satu strategi yang tepat bagi pengembangan kota di Asia.Menurut dia, kelayakan huni dapat didefinisikan secara umum sebagai kualitas hidup dan kesejahteraan yang didukung oleh sistem pemerintahan yang kuat, akses yang adil ke layanan perkotaan yang efisien, dan infrastruktur berkualitas.”Ide kota layak huni menempatkan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat dalam pusat pembangunan perkotaan dan pengambilan keputusan,” kata Bambang Susantono.Bambang Susantono menjelaskan bahwa masa depan Asia adalah perkotaan. Kota-kota di Asia berkembang pesat karena dorongan peluang ekonomi dan sosial.Namun, pertumbuhan kota yang pesat tersebut juga menimbulkan tantangan dan permasalahan, seperti peningkatan kesenjangan ekonomi, berkurangnya kohesi sosial, degradasi lingkungan, serta meningkatnya risiko bencana.Bambang menawarkan pemikiran tentang kota masa depan yang layak huni dan berkelanjutan. “Saya menawarkan ‘Pendekatan 5D’ yang dapat dipertimbangkan untuk menelaah ulang kondisi perkotaan,” tutur Bambang.Iklan

Pendekatan 5D, yakni Design, Density, Diversity, Digitalization, dan Decarbonization. Pertama, desain spasial perlu ditinjau ulang agar lebih terdesentralisasi dan lebih mampu mengatasi berbagai guncangan, termasuk ekonomi, finansial, kesehatan, dan perubahan iklim.Kedua, pengalaman saat pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa kepadatan dapat membawa kerugian sekaligus keuntungan.Ketiga, terkait keragaman, pandemi menyadarkan pentingnya kemudahan akses ke layanan dasar bagi seluruh warga kota tanpa terkecuali, termasuk pekerja informal dan kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak.Keempat, kehidupan digital adalah keniscayaan sebagai bentuk the new normal. Bambang menekankan terkait isu dekarbonisasi. Perubahan iklim dan berbagai permasalahan yang diakibatkan-nya telah dan akan sangat mewarnai pembangunan dan pengelolaan kota.Untuk itu, kata dia, kehidupan perkotaan yang rendah karbon menjadi sangat penting dalam manajemen pembangunan kota.Terakhir, Bambang menegaskan bahwa konsep kelayakan huni adalah landasan yang tepat bagi pengembangan kota di Asia.Pilihan Editor: Biaya Kuliah Fakultas Hukum UGM Jenjang S1, S2, S3 Terbaru

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi