Jakarta –
Respons irama jantung bisa dipengaruhi oleh sistem eksternal. Situasi yang berdampak pada sistem persarafan, seperti rasa takut, melihat sesuatu yang dibanggakan, bisa membuat jantung berdebar.
Menurut spesialis jantung dan pembuluh darah Braveheart – Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr M Yamin SpJP(K) SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS, kondisi irama jantung yang tidak normal adalah ketika debaran datang tiba-tiba dengan cepat, tanpa ada pencetus yang fisiologis. Artinya, bukan sesuatu yang alamiah atau natural.
“(Jantung berdebar) tiba-tiba. Apalagi, ini yang penting, disertai kliyengan yang hampir membuat pingsan. Jadi berdebar dengan kliyengan yang kira-kira membuat kita hampir pingsan. Itu salah satu gejalanya yang harus diperhatikan,” kata dr Yamin dalam tayangan detik Sore, Selasa (28/9/2025).
Jika kunjungan ke dokter dilakukan saat tidak ada momen debaran jantung disertai gejala yang disebutkan, pasien akan ditanya mengenai riwayat keluarga. Terkadang dilakukan juga pemeriksaan fisik, untuk mengetahui ada tidak bunyi-bunyi jantung yang memberi petunjuk untuk suatu kelainan tertentu.
“Kalau nggak dapat, kalau kita curiga ada kelainan yang struktural, misalnya jantungnya tebal, ototnya bocor, kelepnya bocor, kita bisa lakukan imaging,” tutur dr Yamin.
Jika irama jantung yang tidak normal datang dalam 2-3 hari sekali, pasien bisa diberikan alat bernama halter monitoring. Patch kecil ini ditempel dan bisa merekam irama tubuh, bisa selama 24 jam atau hingga 2 minggu. Alat tersebut akan merekam detak jantung secara nonstop.
“Kemudian kita analisis. Apalagi kalau saat direkam gejala itu muncul, kita akan tahu, apakah gejala yang dirasa dengan yang ditangkap oleh alat ini sinkron nggak?,” kata dr Yamin.
“Kalau ketemu, maka kita langsung bisa menentukan jenis gangguan listriknya apa. Kita lakukan stratifikasi. Risiko ringan, sedang, atau berat,” tambahnya.
Halaman 2 dari 2
(elk/up)
Kematian Jantung Mendadak
8 Konten
Masalah jantung dan pembuluh darah kini makin banyak dialami kaum muda. Tren gaya hidup yang serba instan meningkatkan risiko obesitas dan risiko penyakit yang menyertainya, termasuk penyakit jantung. Kenali jenis-jenisnya dan cara mencegahnya.
Konten Selanjutnya
Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya
