Kematian Akibat Gigi Berlubang Bisa Terjadi, Ini yang Jadi Pemicunya

Kematian Akibat Gigi Berlubang Bisa Terjadi, Ini yang Jadi Pemicunya

Jakarta

Gigi berlubang bisa menyebabkan infeksi yang jika tidak diobati dapat menyebar ke jaringan lain dalam tubuh dalam hitungan minggu atau bulan dan menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa. Meskipun jarang terjadi, infeksi gigi dapat memicu kematian.

Dikutip dari Healthline, infeksi gigi dapat terjadi ketika bakteri memasuki saraf atau jaringan lunak gigi, yang disebut pulpa. Hal ini dapat terjadi akibat kerusakan gigi, cedera, atau prosedur perawatan gigi sebelumnya.

Jika tidak diobati, infeksi gigi dapat menyebar ke area tubuh lainnya, yang menyebabkan komplikasi serius yang berpotensi mengancam jiwa, termasuk:

sepsis: reaksi parah oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksiAngina Ludwig: infeksi bakteri serius yang memengaruhi dasar mulut, di bawah lidahfasciitis nekrotikans: infeksi parah yang menyebabkan kematian jaringan lunak dalam tubuhmediastinitis: peradangan pada mediastinum, yang merupakan ruang yang terletak di antara paru-paruendokarditis: peradangan pada lapisan dalam jantung, yang disebut endokardiumtrombosis sinus kavernosus: bekuan darah berbahaya pada sinus, tepat di bawah otak dan di belakang mataosteomielitis: infeksi jaringan tulangabses otak: kumpulan nanah yang dapat terbentuk di otak

Kematian akibat gigi berlubang juga dialami oleh mantan pemain NFL, Mike Williams. Dia dilaporkan meninggal karena sepsis bakteri akibat memiliki banyak gigi berlubang pada 2023.

Penyebab kematiannya tercatat sebagai “sepsis bakteri dengan abses otak dan pneumonia nekrosis akibat banyaknya karies dan akar gigi yang tertahan,” kata laporan autopsi medisnya.

Infeksi gigi tidak akan hilang dengan sendirinya. Infeksi ini memerlukan perawatan tepat waktu agar tidak menyebar. Beberapa gejala dapat menandakan bahwa infeksi gigi telah menjadi serius, di antaranya:

demamtidak enak badanpembengkakan kelenjar getah beningsakit kepalamual atau muntahpembengkakan di sekitar wajah, leher, atau mataketidakmampuan untuk membuka mulut atau rahang (trismus)kesulitan berbicara, mengunyah, atau menelankesulitan bernapasdetak jantung cepat

(kna/kna)