Jombang (beritajatim.com) – Malam itu, Sabtu 8 Februari 2025, suasana di rumah Agus Sholeh alias AS (37), Desa Jatirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang berjalan seperti biasa. Tak ada tanda-tanda bahwa kejadian mengerikan akan menimpa AS.
AS pulang kerja Sabtu sore. Beberapa saat dirinya di rumah, kemudian pamitan keluar kepada ibundanya pada Sabtu malam. Namun, siapa sangka, kepergian korban dari rumah justru menjadi yang terakhir kalinya ia terlihat dalam keadaan hidup.
Yusuf Dedi (42), kakak kandung korban, masih mengingat jelas momen Ketika dirinya dan sang adik bersama di tempat kerja. Yakni di sebuah tempat percetakan kawasan Mojokerto. “Adik saya pamit pulang duluan ke Jatirejo,” kata Yusuf, Rabu (19/2/2025).
Namun menurut cerita sang ibu, AS yang dikenal sebagai sosok pendiam berpamitan keluar rumah. “Dia pamit ke ibu keluar, tidak tahu pamitnya ke mana. Sejak saat itu tidak pernah pulang,” ujar Yusuf saat ditemui di rumah duka.
Keluarga baru mulai merasa cemas ketika korban tidak kunjung pulang hingga larut malam. Bahkan hingga beberapa hari. Korban tahunya AS menjadii korban pembunuhan ketika dihubungi polisi. Mayat AS ditemukan tanpa kepala di saluran irigasi area persawahan Desa Dukuharum Kecamatan Megaluh Jombang pada Rabu 12 Februari.
Sedangkan bagian kepala ditemukan sore harinya di tepi Sungai Konto Desa Pesantren Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang. Kedua tempat tersebut jaraknya antara 4 hingga 5 kilometer. Kini, keluarga hanya bisa mengenang momen terakhir korban di rumah, sebelum ia pergi untuk selamanya. [suf]
