Kelebihan, Kekurangan, dan Negara Pengadopsi

Kelebihan, Kekurangan, dan Negara Pengadopsi

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mengkaji Regulasi dan Kebijakan Potensi Implementasi Teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) dan Air-to-Ground (A2G) di pita frekuensi 2 GHz. Lantas apa itu pita frekuensi 2 GHz?

Frekuensi 2 GHz adalah rentang gelombang radio di sekitar 2.000 MHz (2 GHz) umum digunakan dalam berbagai teknologi komunikasi nirkabel modern.

Dalam dunia telekomunikasi, pita 2 GHz dianggap sebagai spektrum mid-band: tidak serendah 700 MHz, tetapi tidak setinggi milimeter wave (mmWave) yang digunakan pada 5G.

Prinsipnya, makin rendah spektrum maka cakupannya makin luas tetapi kapasitasnya terbatas. Artinya, jika makin tinggi maka cakupannya makin sempit. 

Sejumlah teknologi telah menggunakan pita ini seperti perangkat Wi-Fi, jaringan seluler band 1/2/25/33/34/65 yang mendukung teknologi GSM, UMTS , LTE (4G), dan sekarang mulai digunakan untuk 5G dan Non-Terrestrial Network (NTN-D2D) serta komunikasi satelit langsung ke perangkat menurut laporan Tecknexus, dilansir Rabu (22/10/2025). 

Teknologi Air-to-Ground (A2G) untuk menghubungkan pesawat dengan konektivitas darat berkecepatan tinggi juga menggunakan pita ini. A2G di Eropa dan sekarang mulai masuk ke Asia oleh perusahaan seperti SkyFive, menghadirkan layanan internet di pita ini. 

Selain itu sebagian perangkat IoT dan Bluetooth juga memanfaatkan rentang frekuensi ini untuk koneksi jarak dekat.

Dari sisi negara pengguna, pita 2 GHz digunakan oleh Amerika Serikat untuk layanan seluler dan satelit direct-to-device oleh Starlink, EchoStar, serta operator wireless lainnya. Jepang, Korea, Australia juga disebut dikabarkan telah memanfaatkan pita 2 GHz untuk jaringan seluler 3G, LTE, dan beberapa aplikasi satelit serta IoT.

Kelebihan dan Kekurangan Frekuensi 2 GHz untuk Internet

Kelebihan pita ini untuk internet adalah dapat menjangkau area yang luas dibandingkan frekuensi lebih tinggi (seperti 5 GHz atau mmWave, 2,1 GHz, 3,5 GHz, dan lain sebagainya). Selain itu, untuk aplikasi yang hanya berada di dalam ruangan, sinyal 2 GHz lebih mudah menembus tembok/benda padat dibandingkan frekuensi lebih tinggi. 

Secara kompatibel, layanan internet satelit yang terhubung ke gawai telah memakan pita ini. 

Sementara itu kekurangannya adalah bandwidth tidak sebesar pita lebih tinggi, membatasi kecepatan maksimum. Belum diketahui mengenai tingkat interfensi yang disebabkan oleh teknologi ini. 

Dari sisi kecepatan, karena letaknya yang lebih rendah dari 5 GHz, maka kapasitas yang ditampung tidak akan sebesar 5 GHz.