Gresik (beritajatim.com) – Jambret jalanan di wilayah hukum Polres Gresik kambuh lagi. Ulah pelaku tidak hanya menyebabkan kerugian material tapi juga korban jiwa. Korban adalah Ratna Agustin (48).
Perempuan tersebut menjadi korban jambret saat melintas di kawasan Jalan Dr. Soetomo Gresik usai mengambil uang di ATM. Setelah keluar dari ATM, korban bergegas berbelanja ke pasar. Naas, ketika jalan sedang sepi, Ratna menjadi korban penjambretan sewaktu mengendarai motor Honda Beat W 3163 CI.
“Kejadiannya di persimpangan Lima Sukorame. Dengan cepat pelaku mengambil dompet yang berada di dashboard motor korban,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Minggu (6/11/2023).
Ia menambahkan, setelah menjadi korban pejambretan, korban berupaya mengejar pelaku. Sayangnya, saat tiba di kawasan Jalan R.A. Kartini Gresik, warga asal Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kebomas itu mengalami kecelakaan tunggal. Selanjutnya, korban dibawa ke RS Semen Gresik untuk mendapatkan perawatan medis.
“Kondisi kesehatan korban terus menurun usai menjalani kecelakaan hingga dinyatakan meninggal dunia,” imbuhnya.
Perwira pertama Polri itu menyatakan akan memburu bandit jalanan tersebut. Pihaknya sudah menggali keterangan kepada para saksi. Termasuk suami korban yang sempat menerima keterangan dari istrinya sebelum meninggal dunia.
“Dari keterangan, identitas pelaku cukup mirip dengan daftar pencarian orang (DPO) atas kasus serupa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik Ipda Andika Komang Prabu menerangkan bahwa para bandit jalanan kerap menyasar pengemudi motor yang membawa tas slempang maupun perhiasan. Khususnya, mengincar perempuan yang sedang beraktifitas pada pagi hari saat hari libur.
“Pelaku biasanya lebih dahulu berkeliling mencari target, biasanya menyasar ibu-ibu yang baru selesai berbelanja,” paparnya.
BACA JUGA:
Komplotan Jambret di Gresik masih Bergentayangan
Saat itulah komplotan bandit mulai membuntuti target sasaran. Lalu melancarkan aksinya ketika korban melintas di kawasan yang sepi. Merampas dengan cepat, bahkan dari beberapa laporan ada yang menggunakan senjata tajam untuk memutus tali tas maupun perhiasan.
“Untuk menghilangkan jejak, motornya selalu menggunakan plat nomor palsu. Serta jaket dan helm penutup wajah agar tidak dikenali korban. Ini menjadi perhatian bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat membawa barang berharga dalam berkendara,” pungkas Andika Komang Prabu. [dny/but]