Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 Tidak Surutkan Dukungan Indonesia Pada Palestina

26 March 2023, 22:45

JURU Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menyatakan keikutsertaan tim nasional Israel dalam turnamen Piala Dunia U20 2023 di Indonesia tidak akan menggoyahkan dukungan RI untuk Palestina.

“Ketuanrumahan Indonesia di FIFA U20 World Cup 2023 tidak akan mengoyahkan ataupun mempengaruhi konsistensi Indonesia dalam mendukung terwujudnya kemerdekaan Palestina,” kata Faizasyah kepada Media Indonesia, Minggu (26/3).

Timnas U20 Israel berhak tampil di Piala Dunia U20 2023 Indonesia setelah menjadi finalis Piala Eropa U19 2022. Piala Dunia U20 2023 akan dilaksanakan di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023.

Baca juga : Muhadjir Lobi Kepala Daerah yang Tolak Kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U20

Terkini sudah ada 20 negara, dari total 24, yang dipastikan tampil di Piala Dunia U20 2023, yaitu Indonesia, Republik Dominika, Guatemala, Honduras, Amerika Serikat, Fiji, Brasil, Uruguay, Kolombia, Ekuador, Selandia Baru, Inggris, Prancis, Israel, Italia, Slovakia, Gambia, Nigeria, Senegal, dan Tunisia.

Menurutnya, keikutsertaan timnas israel di Piala Dunia U20 menjadi tanggungjawab dari FIFA. Sehingga persoalan itu seharusnya menjadi tanggung jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga atau PSSI yang membidangi urusan olahraga, khususnya sepak bola di tanah air.

Baca juga : Pengamat: Pembatalan Undian Piala Dunia U20 Awal Bencana Sepak Bola Indonesia

Meski demikian, Kemenlu menekankan tiga hal terkait isu Palestina, yakni Indonesia menyambut disahkannya Resolusi Majelis Umum PBB yang meminta pendapat hukum Mahkamah Internasional (International Court of Justice) terkait dampak legal pendudukan Israel di Palestina.

“Berbagai laporan, mekanisme, dan resolusi PBB telah dikeluarkan. Dunia tidak bisa bersikap business as usual. Harus dipastikan adanya tindak lanjut nyata atas hal ini,” tulis pernyataan Kemenlu RI.

Kedua, pentingnya menyusun langkah konkrit untuk mencapai solusi damai. Menlu RI meminta Israel hentikan provokasi, menghormati hukum internasional, dan melanjutkan proses damai untuk capai solusi dua negara, sesuai ketentuan internasional.

Ketiga, masyarakat internasional harus berikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Pada 2023 diprediksi dunia akan alami resesi. Lebih dari dua juta rakyat Palestina memerlukan bantuan kemanusiaan.

“Demi kemanusiaan kita tidak boleh membiarkan rakyat Palestina menderita dalam diam  khususnya di tengah situasi sulit saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Pertemuan DK PBB dipimpin Jepang selaku Presiden DK PBB bulan Januari 2023. Selain 15 anggota DK PBB, 29 negara juga hadir dan menyampaikan pernyataan, termasuk Palestina dan Israel.

Negara-negara menyoroti situasi di Palestina yang tidak kunjung membaik, serta mendorong dimulainya kembali proses damai guna mencapai solusi jangka panjang isu Palestina. (Z-5)