Kecelakaan saat Operasi Ketupat Semeru 2025 di Pacitan Meningkat, Kerugian Capai Rp121 Juta

Kecelakaan saat Operasi Ketupat Semeru 2025 di Pacitan Meningkat, Kerugian Capai Rp121 Juta

Pacitan (beritajatim.com) – Operasi Ketupat Semeru 2025 yang berlangsung selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April, ternyata tidak mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Pacitan. Sebaliknya, angka kecelakaan justru mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Pacitan, Aiptu Jani Agus Siswanto, mengungkapkan bahwa jumlah kecelakaan selama operasi tahun ini mencapai 19 kasus. Angka ini naik dari 16 kasus pada tahun 2024.

“Korban luka ringan melonjak menjadi 32 orang, dan kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp121 juta. Beberapa korban bahkan dilaporkan meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit, dan saat ini masih dalam proses pendataan,” ujar Aiptu Jani kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).

Sebagai perbandingan, pada Operasi Ketupat Semeru 2024, jumlah korban luka ringan tercatat sebanyak 20 orang dengan kerugian materi sekitar Rp16,5 juta.

Sejumlah lokasi rawan kecelakaan di Pacitan antara lain berada di Desa Semanten dan Widoro, Kecamatan Tegalombo, Jalur Lintas Selatan (JLS) wilayah Ploso Pacitan, Desa Bungur Tulakan, serta Kecamatan Kebonagung.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara, terutama selama masa arus balik Lebaran.

“Kami mengingatkan agar masyarakat tetap hati-hati di jalan, patuhi rambu lalu lintas, dan jangan memaksakan berkendara jika kondisi fisik lelah,” pungkasnya. (tri/ian)